Sumber : pertanianku.com
Usaha pembesaran ikan mas bertujuan menghasilkan ikan siap konsumsi. Usaha pembesaran dapat dilakukan dalam satu segmen dengan benih berukuran 5—7 cm atau 7—9 cm atau lebih dari satu segmen. Agar usaha pembesaran berlangsung lancar, berikut ini beberapa kiat yang dapat Anda ketahui.
Memilih wadah pembesaran yang cocok
Pembesaran ikan mas bisa dilakukan di media bak, kolam, kolam air deras, kolam terpal, hapa, dan lain-lain. Sebelum memulai pembesaran, Anda perlu mengenal jenis wadah pembesaran karena tiap wadah membutuhkan perlakuan yang berbeda-beda. Misalnya, kolam dengan dasar tanah perlu diolah dengan pengapuran dan pemupukan.
Ukuran kolam pembesaran cukup bervariasi, bergantung pada jenis wadah yang dipilih. Kolam tanah, tembok, atau hapa dapat berukuran 10 m × 10 m dan 5 m × 20 m. Ukuran tersebut dapat dibuat menjadi petak-petak kecil berukuran 5 m × 5 m untuk kolam terpal. Kedalaman air kolam kurang dari 1 meter.
Untuk keramba, ukuran kolam paling kecil adalah 1 m × 2 m × 1 m. Dengan demikian, dalam area seluas 100m2 terdapat 40—50 unit keramba. Untuk keramba jaring apung satu unit, sebaiknya dibuat berukuran 10 m × 10 m yang dibagi menjadi empat petak dengan kedalaman minimal 3 m.
Kiat sukses pembesaran
Gunakan benih berkualitas dan sudah teruji serta referensi dari sesama pembudidaya yang sudah berhasil. Benih berkualitas tersebut harus didukung dengan pemeliharaan yang tepat, mulai dari kualitas air yang baik hingga takaran pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan ikan. Proses pemeliharaan yang benar dapat meminimalisir serangan penyakit. Namun, bukan berarti Anda bisa memberikan pakan berlebihan karena pakan harus digunakan secara efektif.
Jika terjadi serangan penyakit yang kronis atau mendekati massal, segera panen ikan.
Susun wadah menjadi dua jika dipelihara di keramba jaring apung. Wadah bagian atas untuk budidaya ikan mas, sedangkan bagian bawah untuk ikan nila. Pembagian wadah ini bertujuan menghemat lahan.