KUNJUNGAN KE LOKASI PENANAMAN JAGUNG DENGAN SISTEM POMPANISASI DI DESA SUMLILI KECAMATAN KUPANG BARAT

bY: Fransiskus Mbapa 

Kegiatan berkaitan dengan pelaksanaan dan konsolidasi darurat pangan tingkat provinsi NTT dilaksanakan pada tanggal 4 April 2024 bertempat di aula utama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT. Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) pusat yang bekerjasama dengan BSIP Propinsi NTT. Kegiatan tersebut diikuti oleh Kapus BSIP, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi NTT, Kepala BSIP Propinsi NTT, Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang, Kepala SNAKMA Kupang, beberapa Kepala Dinas lingkup Pertanian, serta para LO dan undangan lainnya.

Selesai kegiatan koordinasi Satgas darurat pangan dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi penanaman jagung yang diairi dengan pompa menggunakan sistem hidron. Berdasarkan informasi yang diperoleh di lokasi, luasan lahan penanaman  jagung seluas 32 Ha. Penanaman jagung dilakukanpada awal musim kemarau dengan mengandalkan pompa untuk mengairi lahan jagung tersebut. Lokasi penanaman jagung pun terletak di pinggiran sungai sehingga aliran sungai yang memiliki mata air dapat dimanfaatkan dengan jalan disedot airnya menggunakan pompa untuk keperluan pengairan lahan jagung tersebut.

Masyarakat setempat menanam jagung oleh karena jagung merupakan salah satu bahan makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh kebanyakan masyarakat di Pulau Timor. Selain itu juga jagung dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak babi maupun ayam yang kebnayakan dipelihara/diusahakan oleh sebagian masyarakat. Dengan menananm jagung, harapannya kebutuhan untuk konsumsi manusia maupun ternak dapat terpenuhi. Bahkan apabila kelebihan, jagung tersebut dapat dijual dengan harga yang tidak terlalu jauh dari harga beras. Rata-rata harga jagung saat ini berkisar antara Rp 13.000 sampai Rp 14.000 per kg.

Dengan penanaman jagung juga para petani atau masyarakat setempat pada umumnya sudah ikut mendukung program pemerintah berkaitan dengan antisipasi darurat pangan di Provinsi NTT. Pemerintah dalam hal ini Dinas teknis terkait yaitu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT yang diBackup penuh oleh Kementerian Pertanian menggalakan penanaman tanaman pangan berupa padi, jagung, dan aneka tanaman palawija untuk antisipasi darurat pangan yang bakal terjadi ke depannya. Untuk itu kepada semua stakeholder diharpakan saling bersinergi untuk melaksanakan satgas darurat pangan yang dikoordinir oleh BSIP.

Komitmen kementerian Pertanian dalam hal ini adalah menndukung dari aspek sarana dan prasarana, serta fasilitas pendukung utama untuk kelancaran program satuan tugas darurat pangan yang sedang dijalankan. Pemerintah menyediakan mesin pompa, traktor, serta fasilitas lain yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan usahatani yang dilakukan oleh petani dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Provinsi NTT.

Dalam pemaparan materi berkaitan dengan darurat pangan di provinsi NTT, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT mengharapkan agar para petani bekerja secara kolaborasi dengan  para penyuluh dan pendamping untuk melaksanakan kegiatan penanaman di lahan potensial yang dapat dimanfaatkan dengan memanfaatkan sumber air sungai untuk pengairan. Hal senada juga disampaikan oleh Kapus BSIP dan Pasiter Korem 1605 Wirasakti, NTT.

  DAFTAR PUSTAKA

  1. Bahan Presentase Kapus BSIP Darurat Pangan Nasional. Kupang, 04 April 2024
  2. Bahan Presentase Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi Nusa Tenggara Timur, Potensi Lahan Padi gogo dan Padi Ladang di NTT, serta Ketersediaan Pompanisasi, 04 April 2024

 

Dipublikasi Pada : 29-04-2024