By: Ami Daiman
Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang mendapat kunjungan dari Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Tata Kelola dan Pengembangan Lahan Pertanian Dr. Sukriansyah S Latief, S.H., M.H (14/08/2024). Kunjungan tersebut dalam rangka koordinasi bersama seluruh Penanggungjawab dan Liasion Officer Perluasan Areal Tanam Nusa Tenggara Timur dalam upaya percepatan program perluasan areal taman padi gogo dan pompanisasi demi menjaga stabilitas beras nasional dan memperkokoh ketersediaan pangan di Indonesia
Penguatan Perluasan Areal Tanam (PAT) padi ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi secara nasional dengan target sebanyak dua hektar lahan sawah kering pada tahun 2024 ini. Hal ini untuk memperkuat ketahanan pangan secara mandiri tanpa harus bergantung pada kebijakan impor. Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) Padi melalui berbagai kegiatan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo. Salah satu langkah untuk mendukung hal tersebut melalui penyiapan sumberdaya manusia andal dengan mendorong peningkatan kompetensi dan pemahamannya dalam meningkatkan produksi padi.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Tata Kelola dan Pengembangan Lahan Pertanian Dr. Sukriansyah S Latief, S.H., M.H mengatakan program PAT dan Pompanisasi di Nusa Tenggara Timur harus terus di genjot agar terus meningkat dan berdampak langsung di lapangan.
“Dalam Upaya memperkokoh ketersediaan pangan di Indonesia Kementan melaksanakan beberapa program utama diantaranya Perluasan Areal tanam melalui kegiatan optimasi lahan rawa, Pompiniasai dan irigasi serta Pengembangan padi gogo dan itu semua harus terus di genjot dengan melakukan perencanaan yang baik dan kegiatan- kegiatan yang langsung berdampak pada kegiatan PAT ini serta meminimalisir masalah-masalah di lapangan, untuk menyukseskan program tersebut, Kementan bahkan menggandeng TNI dan pemerintah daerah, serta petani.” ungkap Dr. Sukriansyah.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Tata Kelola dan Pengembangan Lahan Pertanian Dr. Sukriansyah S Latief, S.H., M.H memberi pesan kepada penanggungjawab dan Liasion Offiicer untuk tetep semangat mengemban tugas PAT ini
" saya berpesan kepada semua penanggungjawab dan LO agar tetep semangat dalam melaksanakan kegiatan PAT ini walaupun PAT ini bukan tusi utama bapak ibu tapi ini tusi tambahan yang utama dan menjadi penilaian kinerja kita" ujar Dr. Sukri
di tambahkan Dr. Sukri " Kinerja PAT ini akan di nilai siapa yang bekerja baik dan dapat melakukan peningkatan PAT maka kinerjanya baik namun bila kinerja PAT rendah maka bisa saja jabatan menjadi taruhannya." ungkapnya.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Tata Kelola dan Pengembangan Lahan Pertanian Dr. Sukriansyah S Latief, S.H., M.H, menegaskan untuk mendukung agar produktivitas pertanian benar-benar meningkat untuk menghadapi krisis pangan saat ini, peran BBPP Kupang sebagai pusat pelatihan memberikan edukasi kepada Penyuluh, kelompok tani, para petani yang membutuhkan informasi terkait kondisi terkini, yang menjadi harapan petani kita agar mendapatkan informasi dengan benar.
“Target capaian yang harus kita penuhi, BBPP BBPP Kupang mendapatkan kesempatan sebagai Penganggung Jawab Kabupaten sebagai bentuk partisipasi dan dukungan atas program Kementrian Pertanian terus di genjot dan tetep semangat, ungkapnya
Kepala BBPP Kupang Indra Zakariya Rayusman mengatakan pada saat ini kita dihadapkan pada situasi yang tidak menguntungkan seperti perubahan iklim, el nino dan musim kering.
“kita mengalami agikimologi, jumlah penduduk meningkat, otomatis julah ketersediaan pangan meningkat, lapangan kerja juga ikut meningkat. sehingga program PAT dan Pompanisasi ini sangat Penting dan harus kita genjot peningkatannya dan BBPP Kupang siap berkontribusi dan mengawal rogram PAT ini diwilayah yang menjadi tanggung tanggungjawab balai" ulas Indra.
Program strategis Kementerian Pertanian dalam rangka antisipasi krisis pangan global, melalui program perluasan areal tanam (PAT), pompanisasi yang dilakukan di seluruh provinsi, dan termasuk salah satunya di Nusa Tenggara Timur
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman megingatkan kepada kita semua, untuk berkontribusi meningkatkan produktivitas, kita harus mampu memitigasi kondisi-kondisi terkini yang dihadapi oleh dunia saat ini termasuk Indonesia.
“Kementan telah melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan indeks tanam dan produktivitas padi. Salah satunya dengan memperkuat Perluasan Areal Tanam Padi (PAT) melalui pompa di lahan pertanian,” jelas Mentan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa penanaman tepat waktu dan pemilihan varietas tanaman yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat, menjadi strategi jitu meningkatkan produksi pangan.
“Petani menjadi aktor utama dalam peningkatan produksi padi nasional dengan cara menambah luas tanam sehingga bertambah luas panen serta meningkatnya produksi padi,” ujarnya.