By: Sukmawati
Fenomena El Nino menjadi masalah besar yang sedang melanda dunia, termasuk Indonesia pun turut mengantisipasi hal tersebut. El Nino adalah periode waktu ketika suhu permukaan laut di Pasifik tengah dan timur naik secara signifikan, El Nino dapat memiliki efek lingkungan dan iklim yang siginifikan di berbagai belahan dunia. Selain itu, El Nino juga dapat mempengaruhi hewan, termasuk ayam melalui perubahan suhu, curah hujan dan ketersediaan pakan.
Hal inilah yang mendorong Kementerian Pertanian untuk selalu memberikan solusi terhadap permasalahan pertanian yang ada di Indonesia. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo meminta para penyuluh untuk menjadi pejuang dan garda terdepan dalam meningkatkan produktivitas di saat musim kemaau panjang atau El Nino.
“Saat ini Kementerian Pertanian menyiapkan berbagai langkah antisipasi dan mitigasi dalam menghadapi El Nino dan memperkokoh produkasi kita dengan benih unggul dan pengembangan pupuk organik”, imbuh Syahrul.
Di kesempatan berbeda, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan El Nino merupakan fenomena alam yang tidak bisa di cegah dan dihindari, namun tetap harus di hadapi dengan tenang, sabar dan penuh semangat agar produksi petani tidak terlalu terdampak.
“Fenomena El Nino pasti akan berdampak signifikan terhadap sektor pertanian, apalagi kalau kita tidak antisipasi, apalagi kalau kita tidak ada upaya-upaya untuk melakukan mitigasi dan adaptasi dengan cara petani, para praktisi pertanian dan seluruh stakeholder pertanian harus mengerti dan memahami apa itu El Nino dan dampaknya terhadap sektor pertanian,” ungkap Dedi,
Untuk itu Kementan kembali mengadakan kegiatan daring dalam Bentuk Bertani On Cloud (BOC). Penyelanggaraan BOC Volume 231 kali ini dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang dengan tema “ Pakan Lokal Ayam Kampung Antisipasi El Nino”. Menghadirkan dua narasumber yang ahli di bidang pakan, yaitu Ibu Eni Mulyanti dan Bapak Rip Krishaditersanto yang merupakan Widyaiswara Ahli Utama.
Dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dalam hal ini diwakili oleh Kepala Pusat Pelatihan, Muhammad Amin mengatakan saat ini kta menghadapi berbagai tantangan luar biasa, selesai dengan Covid 19 kita kembali menghadapi tantangan El Nino yang di predisiksi akan menerjang Indonesia di pertengahan 2023 hingga 2024 dan meminta semua pihak untuk mengantisipasi hal tersebut.
“Indonesia di prediksi akan menerjang di pertengahan tahun 2023 sampai tahun 2024. Sektor pertanian adalah sektor penompang perekonomian. El Nino menyebabkan curah hujan rendah dan bukan hanya menyebabkan produksi pertanian menurun tetapi juga rumput pakan turut rendah. BOC kali ini diharapkan bisa menjadi mitigasi dalam menghadapi situasi El Nino yang akan menerjang,” Kata Amin.
Yulia Asni Kurniawati selaku Kepala Balai pelatihan peternakan berharap materi BOC kali ini dapat memberikan manfaat kepada penyuluh, petani, dan peternak. El Nino sudah dirasakan dampak kekeringan beberapa penjuru dunia. Kita bisa manfaatkan sumber daya lokal untuk mengurangi biaya produkasi dan meningkatkan produktivitas ternak kita sehingga keuntungan bisa diperoleh lebih banyak.
“Kita jangan berkecil hati karena ditengah situasi kemarau panjang ini kita masih bisa tetap berusaha tani, jika lahan sawah kering kita bisa mengenjot di bidang peternakan unggas”, ujar Yulia.
Yulia menyampaikan ucapan terimakasih atas partisipasi dan antusias para audience yang telah mengikuti BOC Volume 231. Hal ini di lihat dari jumlah peserta yang hadir secara virtual zoom sebanyak 1000 audience, waiting list 110 audience serta 956 penonton di Youtube BBPP Kupang media.