By: drh Fitri Salih
Dilatarbelakangi oleh pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat. ketersediaan bahan pangan menjadi hal paling penting yang harus dipertahankan. Kementerian Pertanian tak henti-hentinya mengerahkan seluruh lini dalam sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas demi terciptanya keamanan pangan dalam negeri dan lebih lanjut berdampak baik terhadap perbaikan ekonomi petani dan peternak.
Berbagai jenis program strategis telah dilaksanakan demi mencapai cita-cita dan tujuan pembangunan pertanian Indonesia yakni tersedianya pangan yang cukup bagi 270 juta jiwa masyarakat Indonesia.
Selain peningkatan permintaan terhadap produk pertanian berupa padi. jagung dan umbi-umbian dengan kualitas baik. kebutuhan terhadap sumber protein hewani juga terus meningkat.
Demi memenuhi ketersediaan pangan asal hewani sebagai sumber protein bagi seluruh masyarakat Indonesia. kementerian pertanian telah meluncurkan saah satu program strategis yakni program Sapi dan Kerbau Komoditas Andalan Negeri atau yang akrab disebut sikomandan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sektor peternakan Indonesia dan peningkatan kualitas produk peternakan sehingga kebutuhan masyarakat akan produk pangan asal hewani yang sehat dan berkualitas dapat terpenuhi.
Dalam pelaksanaannya. program sikomandan difokuskan pada peningkatan angka kelahiran pedet. peningkatan produktifitas dan kualitas produk peternakan yang dihasilkan serta pengendalian kesehatan hewan dan penjaminan kualitas mutu produk peternakan yang dihasilkan.
Untuk itu setiap pihak yang berkontribusi dalam pelaksanaan program sikomandan baik pemerintah pusat dan daerah. fasilitator. penyuluh serta peternak diharapkan mampu bekerjasa mewujudkan setiap tujuan yang telah ditetapkan.
Menteri Pertanian Indonesia Menteri Pertanian Indonesia DR. H. Syahrul Yasin Limpo SH. M.Si pernah menyampaikan tujuan utama diupayakannya peningkatan produktivitas sektor peternakan di Indonesia.
Selain ketersediaan pangan asal hewani bagi seluruh masyarakat Indonesia adalah untuk mengurangi dominasi impor daging sapi dan kerbau dari luar wilayah Indonesia.
?Dengan adanya program sikomandan ini diharapkan dalam beberapa tahun kedepan produksi ternak sapi dan kerbau dalam negeri terus mengalami peningkatan.? ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengambangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementeria Pertanian Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi. M.Agr dalam berbagai kesempatan sering menyampaikan bahwa untuk mewujdkan tujuan pembangunan pertanian Indonesia melalui progam-program strategis yang telah dikeluarkan oleh kementerian pertanian. kapasitas SDM Pertanian adalah salah satu hal penting yang harus terus ditingkatkan khususnya bagi penyuluh pertanian serta petani dan peternak.
?Melalui BPPSDMP. kompetensi dan kapasitas SDM Pertanian bagi masyarakat khususnya petani dan peternak terus ditingkatkan melalui pengadaan pelatihan-pelatihan oleh fasilitator yang berkompeten.? jelas Dedi.
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang sebagai salah satu lembaga pelatihan dibawah BPPSDMP terus melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal peningkatan kapasitas SDM Pertanian masyarakat terlebih bagi penyuluh serta petani dan peternak melalui pelaksanaan berbagai pelatihan di wilayah kerjanya.
Salah satu tema pelatihan yang menjadi fokus utama BBPP Kupang adalah terkait budidaya ternak sapi bagi peternak agar secara aktif mampu mendukung keberhasilan program pemerintah dalam hal peningkatan produksi ternak sapi dan kerbau dalam negeri.
Pemilihan Kabupaten Malaka menjadi salah satu sasaran dilaksanakannya pelatihan budidaya sapi potong didasarkan pada potensi dan luas lahan yang dimiliki serta didukung oleh banyaknya jumlah penyuluh pertanian dan pendamping peternak yang sangat antusias terhadap adanya akses terhadap perkembangan ilmu dan pengetahuan serta keterampilan di bidang pertanian dan peternakan demi kemajuan sektor tersebut di Kabupaten Malaka.
Pelatihan yang digelar di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Bagian Peternakan Kabupaten Malaka ditujukan bagi 30 orang peserta aparatur yang bertugas mendampingi dan mengawasi peternak secara langsung dilapangan.
Pelatihan direncanakan untuk di gelar selama 3 hari dimulai dari tanggal 28 ? 30 Juli 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Menghadirkan widyaiswara ahli muda dari BBPP Kupang. Manix Etwan Manafe. S.Pt. Msi sebagai fasilitator.
Sejumlah topik bahasan terkait budidaya sapi potong seperti pemilihan bibit. manajemen perkandangan. manajemen pakan serta manajemen pemeliharaan. kesehatan dan reproduksi dibahas secara mendetail di hari pertama pelatihan.
Selanjutnya selain teori. metode pelatihan juga dilakukan dengan prakti secara langsung dilapangan sehingga peserta pelatihan dapat lebih mampu menguasai materi yang dibagikan.
Dalam pemaparan materinya Manix meyakini bahwa peserta yang notabenenya adalah petugas yang telah berkecimpung di lapangan telah memiliki segudang pengalaman terkait budidaya ternak sapi sehingga pelatihan yang dilaksanakan ini akan lebih banyak membahas inovasi-inovasi sederhana yang dapat dilakukan demi peningkatan produktivitas sektor peternakan.
Tentunya dengan memanfaatkan potensi alam yang selama ini kurang menjadi perhatian namun ternyata dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam mendukung keberhasilan suatu usaha peternakan contohnya seperti pemanfaatan jerami menjadi pakan ternak fermentasi dengan kandungan gizi yang cukup bagi ternak