By : Eni Mulyanti
Sapi dara adalah sapi betina muda yang belum pernah beranak, yaitu pada periode lepas sapih sampai siap kawin (umur 2 tahun). Tujuan pemeliharaan sapi dara adalah sebagai pengganti induk (replacement). Oleh karena itu, manajemen pakan sapi dara merupakan salah satu aspek penting dalam peternakan sapi. Pakan yang tepat dan seimbang akan mendukung pertumbuhan yang optimal, kesehatan yang baik, dan kesuburan sapi dara.
Fase dara merupakan fase pertumbuhan optimal, untuk itu sapi, peternak harus memastikan sapi dara tumbuh dengan cepat dan sehat menuju bobot dewasa yang ideal. Bobot ideal sapi Bali dara pada saat dikawinkan pertama kali adalah 250 kg. Capaian bpbot badan yang optimal pada sapi dara merupakan salah satu indikator bahwa sapi dara tersebut selanjutnya akan dapat bereproduksi dengan baik. Pakan yang cukup dan seimbang juga akan meminimalisir risiko penyakit akibat kekurangan atau kelebihan nutrisi.
Penyediaan pakan sapi dara sebaiknya berpedoman pada prinsip-prinsip berikut :
- Kebutuhan nutrisi : pakan harus memenuhi kebutuhan energi, protein, mineral, dan vitamin sesuai tahap pertumbuhan sapi dara.
- Kualitas pakan : pilih pakan dengan kualitas baik, dan bebas dari kontaminan.
- Kuantitas pakan : jumlah pakan disesuaikan dengan bobot badan dan tingkat aktivitas sapi dara.
- Frekuensi pemberian pakan : pakan diberikan secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan.
- Kualitas air minum : ketersediaan air bersih dipastikan setiap saat.
Jenis pakan untuk sapi dara dapat berupa :
- Pakan berserat, dapat berupa rumput, leguminosa dan hijauan lainnya yang merupakan sumber serat dan nutrisi penting.
- Konsentrat, yaitu pakan yang mengandung protein, energi, dan mineral tinggi, seperti dedak, bungkil, dan mineral campuran.
- Suplemen, diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi spesifik, seperti vitamin dan mineral.
Komposisi pakan yang ideal akan bervariasi tergantung pada umur, bobot badan, dan kondisi fisiologis sapi dara. Secara umum, ransum sapi dara harus mengandung:
- Energi: Untuk mendukung pertumbuhan dan aktivitas.
- Protein: Untuk pembentukan jaringan tubuh dan produksi hormon.
- Mineral: Untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, dan fungsi tubuh lainnya.
- Vitamin: Untuk metabolisme tubuh dan sistem kekebalan tubuh.
Kebutuhan pakan sapi dara dipengaruhi oleh beberapa faktor :
- Umur : kebutuhan nutrisi sapi dara akan berubah seiring bertambahnya umur.
- Bobot badan : sapi dara dengan bobot badan yang lebih besar membutuhkan lebih banyak pakan.
- Tingkat aktivitas : sapi dara yang aktif membutuhkan lebih banyak energi.
- Kondisi kesehatan : sapi dara yang sakit membutuhkan penyesuaian ransum.
- Kualitas pakan : kualitas pakan yang berbeda akan mempengaruhi jumlah pakan yang dibutuhkan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk tercapainya pertumbuhan yang optimal pada saoi dara, maka harus dilakukan hal-hal berikut :
- Memantau pertumbuhan, dengan melakukan pengukuran bobot badan secara berkala.
- Memperhatikan kondisi tubuh, dengan mengamati kondisi tubuh sapi dara secara visual untuk menilai status nutrisi.
- Memberikan pakan secara teratur dan konsisten.
- Menjaga kebersihan tempat pakan dan minum, untuk mencegah kontaminasi pakan dan air minum oleh kotoran atau benda asing.
- Jika mengalami kesulitan, konsultasikan dengan ahli.