By : Eni Mulyanti
Pekarangan rumah adalah tanah yang berada di sekitar rumah tinggal baik bagian depan, belakang, maupun samping dan jelas batas-batasnya. Karena letaknya disekitar rumah maka pekarangan mudah untuk dimanfaatkan oleh seluruh anggota keluarga sesuai dengan memanfaatkan waktu yang tersedia.
Pekarangan rumah yang produktif akan memberikan banyak manfaat. Selain mempercantik tampilan rumah, pekarangan juga dapat menjadi sumber pangan segar dan bergizi bagi keluarga. Dengan menanam berbagai jenis tanaman pangan, kita dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian dan meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
Pemanfaatan lahan pekarangan sebagai lahan produktif dapat dilakukan dengan membudidayakan tanaman seperti sayuran, buah-buahan dan rempah- rempah. Beberapa jenis tanaman yang dapat dibudidayakan di lahan pekarangan dari jenis sayuran antara lain bayam, kangkung, sawi, tomat, cabai, terong, labu siam, buncis, kacang panjang. Dari jenis buah-buahan antara lain cabai rawit, jeruk nipis, jambu biji, pepaya, dan mangga. Rempah-rempah yang dapat dikembangkan di pekarangan antara lain kemangi, seledri, daun bawang, kunyit, jahe. Selain itu di pekarangan rumah juga bisa dikembangkan usaha ternak maupun ikan untuk sekedar mencukupi kebutuhan gizi keluarga atau bahkan menambah penghasilan keluarga. Jenis ternak unggas lebih sesuai dikembangkan sebagai sumber gizi keluarga, yaitu sebagai penghasil daging dan telur.
Penanaman sayuran, buah-buahan serta rempah-rempah di pekarangan dapat menyediakan pasokan pangan yang segar dan bebas pestisida. Selain itu, tanaman yang ditanam dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan gizi keluarga, sehingga asupan nutrisi menjadi lebih terjamin. Pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga juga dapat menghemat belanja bahan pangan. Kegiatan bercocok tanam juga dapat mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara. Kegiatan merawat tanaman memberikan kesempatan untuk berolahraga ringan dan mengurangi risiko penyakit tidak menular. Manfaat lainnya adalah dapat memberikan edukasi khususnya kepada anak-anak.
Pemanfaatan pekarangan harus diawali dengan rencana penanaman yang matang. Dalam perencanaan ini, sebaiknya mempertimbangkan ukuran pekarangan, jenis tanah, iklim dan kebutuhan keluarga. Pilih tanaman yang mudah tumbuh dan sesuai dengan kondisi lingkungan. Variasikan jenis tanaman agar nutrisi yang diperoleh lebih lengkap. Agar tanaman/ternk dapat tumbuh dengan baik perlu dipelajari teknik budidaya tanaman/ternak, termasuk pengendalian hama/ penyakit, pemupupukan serta irigasi tanaman. Rotasi tanaman perlu dilakukan secara berkala untuk menjaga kesuburan tanah dan mencegah serangan hama penyakit.
Budidaya tanaman/ternak/ikan di pekarangan diharapkan dapat mempercantik tampilan rumah, sehingga diperlukan ide-ide menarik dalam teknik budidayanya. Tanam vertikal merupakan budidaya tanaman dengan memanfaatkan dinding atau pagar dengan menggunakan pot gantung atau rak bertingkat. Kebun hidroponik juga dapat dilakukan dengan menanam sayuran dalam media air tanpa menggunakan tanah. Sedangkan berbagai jenis tanaman obat untuk memenuhi kebutuhan keluarga dapat dibudidayakan dalam kebun herbal. Di pekarangan dapat pula ditambahkan kolam ikan kecil untuk menambah keindahan dan sekaligus menghasilkan protein hewani asal ikan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan pekarangan sebagai sumber gizi keluarga adalah langkah yang sangat bijak, karena memberikan banyak manfaat. Selain memberikan manfaat bagi kesehatan, pemanfaatan pekarangan juga dapat meningkatkan kualitas hidup, mempererat hubungan keluarga serta meningkatkan pendapatan keluarga.