By : Eni Mulyanti
Kapasitas tampung ternak pada lahan hijauan adalah jumlah maksimum ternak yang dapat dipelihara pada suatu lahan dalam jangka waktu tertentu tanpa menyebabkan degradasi lahan atau penurunan produktivitas hijauan. Penentuan kapasitas tampung ini sangat penting untuk memastikan kelestarian sumber daya alam dan optimalisasi produksi ternak.
Untuk dapat menghitung kapasitas tampung lahan hijauan pakan ternak, kita harus memehami dulu tentang satuan ternak (animal unit). Satuan Ternak (ST) adalah ukuran yang digunakan untuk menghubungkan berat badan ternak dengan jumlah pakan ternak yang dimakan. Jadi ST memiliki arti ganda yaitu ternak itu sendiri atau jumlah pakanan ternak yang dibutuhkan. Mula-mula ST digunakan pada ternak ruminansia untuk mengetahui daya tampung suatu padang rumput terhadap jumlah ternak yang dapat dipelihara dengan hasil rumput dari padang tersebut. Namun penggunaan ST kini juga pada jenis ternak lain. Penggunaan ST digunakan untuk : 1) menghitung daya tampung makanan ternak suatu padang rumput atau daya tampung sisa hasil suatu areal tanah pertanian terhadap jumlahternak; 2) menghitung masukan fisik (rumput, hijauan dan makanan ternak lainnya, luaskandang, luas padang rumput, jumlah air minum, obat, perkawinan ternak dan tenaga buruh;3) keluaran fisik (jumlah pupuk kandang, jumlah berat badan dan tenaga kerja ternak).
Di Indonesia, umumnya 1 ST setara dengan sapi jantan dewasa dengan kebutuhan pakan hijauan 35 kg per hari, sehingga kebutuhan pakan ternak ruminansia pada berbagai tingkatan umur berdasarkan perhitungan satuan ternak dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Satuan Ternak untuk Ruminansia
No |
Jenis Ternak |
Satuan Ternak |
Kebutuhan Hijauan (kg) |
1. |
Sapi / kerbau dewasa umur > 2 tahun |
1 |
35 |
2. |
Sapi / kerbau muda umur 1 – 2 tahun |
0,5 |
17,5 |
3. |
Anak sapi / kerbau umur |
0,25 |
8,25 |
4. |
Kambing / domba dewasa umur > 1 tahun |
0,14 |
4,9 |
5. |
Kambing / domba muda umur 0,5 - 1 tahun |
0,07 |
2,45 |
6. |
Anak kambing / domba umur |
0,035 |
1,225 |
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan kapasitas tampung ternak, antara lain:
- Metode produksi hijauan: Metode ini didasarkan pada perhitungan produksi biomassa hijauan yang tersedia dan kebutuhan pakan ternak.
- Metode konsumsi: Metode ini didasarkan pada perhitungan konsumsi pakan ternak per individu dan membandingkannya dengan produksi hijauan yang tersedia.
- Metode bobot badan: Metode ini didasarkan pada hubungan antara bobot badan ternak dengan konsumsi pakan.
Penentuan kapasitas tampung ternak bertujuan untuk :
- Mencegah degradasi lahan: Terlalu banyak ternak yang dipelihara dapat menyebabkan kerusakan pada tanah, erosi, dan penurunan kualitas hijauan.
- Mencegah penurunan produktivitas ternak: Kekurangan pakan akan menyebabkan penurunan pertumbuhan, produksi susu, dan reproduksi ternak.
- Meningkatkan efisiensi produksi: Dengan mengatur jumlah ternak sesuai dengan kapasitas tampung, maka produksi ternak dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
Bila kita hendak memelihara seekor sapi dewasa selama 1 bulan, maka jumlah makanan ternak yang dikonsumsi adalah 30 ST/hari yaitu 30 x 35 kg rumput ( 1ekor sapi dewasa lebih dari 2 tahun akan mengkonsumsi rumput/dedauan/hijauan sebanyak 35 kg) = 1.050 kg. bila satu tahun, maka dibutuhkan 365 x 35 kg = 12.775 kg.
Misalnya 1 ha padang rumput menghasilkan 25.000 kg rumput setahun, maka daya tampung padang rumput tersebut adalah 25.550 : 12.775 = 2 ST atau sama dengan 2 ekor sapi dewasa, atau sama dengan 4 ekor sapi muda, atau sama dengan 8 ekor anak sapi.