Oleh :Eni Mulyanti
Produksi ruminansia di daerah tropis sangat terganting pada alam. Hal ini karena pakan utama ternak ruminansia adalah hijauan atau pakan beserat. Produksi hijauan sangat tergantung pada musim. Pada musim hujan yang biasanya berlangsung sekitar 3-4 bulan, secar kuantitas pakan hijauan melimpah serta kandungan nutris akan lebih baik, sedangkan pada musim kemarau yang baiasanya berlangsung selama 8-9 bulan, ketersediaan pakan hijauan sangat terbatas. ini mengakibatkan produktivitas ternak ruminansia sangat rendah terlebih pada musim kemarau.
Berbagai teknologi telah direkomendasikan untuk menjaga kontinuitas ketersediaan pakan ternak sepanjang tahun, diantaranya melalui teknik budidaya tanaman pakan serta teknologi pengolahan dan pengawetan pakan. Dengan semakin majunya teknologi budidaya tanaman pakan, semakin memungkinkan budidaya tanaman pakan di daerah lahan kering. Salah satu teknologi budidaya tanaman pakan yang sudah lama diperkenalkan adalah sistem tiga strata. Sistem tiga strata merupakan cara penanaman rumput, leguminosa, semak dan pohon-pohon sedemikian rupa sehingga hijauan pakan tersedia sepanjang tahun. Sistem ini mampu meningkatkan ketersediaan hijauan pakan ternak sebesar 48% dengan kualitas hijauan 10-18% lebih tinggi dan meningkatkan kapasitas tampung serta meningkatkan kesuburan tanah. Untuk produktifitas yang optimal, pada sistem tiga strata juga harus memperhatikan adaptasi tanaman dengan lingkungan. Hal ini terutama pada kondisi lahan kering yang masalah utamanya adalah kekurangan air.
Hasil penelitian Nitis et al (2000) menunjukkan bahwa produksi pakan hijauan Sistem Tiga Strata 91% lebih tinggi dari sistem tradisional, erosi lahan 57% lebih rendah karena strata 2 dan 3 menahan batu dan kerikil sedangkan strata 1 menahan tanah, unsur hara dalam bentuk N 75% lebih tinggi, bahan organik 13% lebih tinggi dan humus 23% lebih tinggi. Perakaran yang kuat dari tanaman pada strata 2 dan 3 dapat mengurangi erosi. Abrasi karena sinar matahari dan angin dapat ditahan karena adanya daun rimbun pada strata 1, 2 dan 3. Keuntungan lain dari Sistem Tiga Strata adalah dapat meningkatkan kesuburan lahan dengan bintil-bintil nitrogen dari tanaman legum, humus dari akar dan daun yang melapuk dan pupuk kandang dari kotoran ternak.
Jenis hijauan pakan ternak yang dibudidayakan pada sistem tiga strata adalah rumput dan legum. Legum yang dibudidayakan adalah jenis legum pohon seperti lamtoro, turi dan indigofera serta legum merambat seperti clitoria dan centrosema. Jenis rumput yang dikembangkan pada lahan sistem tiga strata sebaiknya adalah berbagai jenis rumput unggul seperti rumpu gajah, kinggrass, rumput odot dan lain-lain.
Sebagai contoh penerapan sistem tiga strata adalah sebagi berikut : strata 1 terdiri dari hijauan jenis rumput yang diselingi atau disisipi legum merambat serta ditanam dengan ukuran jarak tanam 60x40 cm. Strata 2 terdiri dari lamtoro teramba, turi dan indigofera yang ditanam selang-seling dengan ukuran jarak tanam 60x50 cm. Strata 3 terdiri dari hijauan pohon seperti gamal yang sekaligus berfungsi sebagai selimut atau pagar dengan ukuran jarak tanam 30 cm. Penerapan sistem tiga strata ini diharapkan mampu untuk menyediakan pakan sepanjang tahun, mampu meningkatkan ketersediaan hijauan makanan ternak, mampu meningkatkan kapasitas tampung serta mampu meningkatkan kesuburan tanah.