Sumber: https://voxntt.com (dr. Stevi Herman)
Dunia kini dilanda pandemi COVID-19. Berita-berita mengenai perkembangan C0VID-19 telah disebarkan secara luas di media sosial. Kementerian kesehatan RI melaporkan pada 16 Maret 2020 sudah terdapat 134 orang yang positif COVID-19 di Indonesia.
Peningkatan tajam jumlah orang yang positif korona ini telah menyebabkan kepanikan dan kecemasan di tengah masyarakat. Kondisi ini membuat masyarakat kita bertambah panik karena tidak paham dengan istilah-istilah medis yang mereka baca di media sosial. Untuk menghindari kecemasan yang tidak perlu. masyarakat perlu diberi pengetahuan dan informasi dengan bahasa sederhana tentang COVID-19 dan bahayanya.
Apa Itu?COVID-19
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis virus korona yang menyerang saluran pernapasan. yaitu SARS-CoV-2. Nama COVID-19 itu sendiri adalah singkatan dari?COrona VIrus?Disease yang ditemukan pada tahun 2019. Selain COVID-19. penyakit yang disebabkan infeksi virus korona pada manusia adalah SARS-CoV (Severe Acute Respiratory Syndrome related coronavirus) pada tahun 2002 dan MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome coronavirus) pada 2012. COVID-19 untuk pertama kali diidentifikasi di Wuhan. Cina pada 20 Januari 2020 lalu. Sedangkan kasus pertama ditemukan pada Desember 2019.
Siapapun dapat tertular penyakit ini melalui transmisi tetesan air liur/droplets dari orang yang terinfeksi dan mengenai bagian tubuh terutama mulut dan hidung. Artinya. seseorang dapat terinfeksi jika ia berada pada jarak yang sangat dekat (sekitar 1 m) dengan yang orang yang telah terinfeksi. Selain itu. proses transmisi terjadi jika menyentuh benda-benda yang terkena tetesan/droplet?yang mengandung virus korona.
Informasi terbaru menunjukkan tetesan dapat bertahan di luar sekitar 24 jam. tergantung pada kekerasan permukaan benda. Perlu digarisbawahi. proses infeksi melalui tetesan air liur berbeda dengan infeksi melalui udara/airborne disease.?Artinya. siapapun tidak dapat terinfeksi hanya dengan menghirup udara yang sama dengan orang yang terinfeksi.
Wabah. Epidemi. atau Pandemi
World Health Organization (WHO) pada 11 Maret 2020 telah merilis bahwa COVID-19 berstatus sebagai penyakit pandemik. Dalam pernyataan resmi WHO. dr. Tedos Adhanom. menggarisbawahi tingkat penyebaran virus ini begitu cepat sehingga harus diwaspadai. Status pandemik menunjukkan persebaran penyakit ini sangat serius. sehingga tidak boleh dianggap remeh. tetapi juga bukan untuk menyebarkan ketakutan.
Wabah. epidemi. dan pandemi sebenarnya istilah dalam dunia medik yang digunakan untuk menggambarkan penyebaran penyakit. Wabah adalah peningkatan tajam secara tiba-tiba dari kasus baru penyakit di suatu daerah dan pada waktu tertentu. Epidemi digunakan untuk menggambarkan munculnya wabah di beberapa tempat di luar area awal di mana wabah ditemukan pertama kalinya.
Sementara pandemi adalah idtilah yang digunakan untuk menggambarkan epidemi yang terjadi di seluruh dunia. COVID-19 telah menyebar ke lebih dari 100 negara pada saat WHO mengumumkan statusnya sebagai pandemi. Pandemi yang juga menghebohkan dunia adalah pandemi ?flu babi? pada tahun 2009 yang menewaskan sedikitnya 151.000 orang di seluruh dunia selama tahun pertama penyebarannya dan pandemi ?flu hongkong? pada tahun 1968 yang menewaskan 1.000.000 orang di seluruh dunia. Kedua penyakit ini disebabkan oleh jenis virus influenza. Sebagai perbandingannya. sejak Januari lalu hingga 16 Maret 2020 sudah terdapat 5.390 orang meninggal di seluruh dunia yang disebabkan penyakit COVID 19.
Di Medsos kita juga sering menemukan istilah positif COVID-19. Apa arti positif COVID-19? Seseorang dinyatakan positif jika spesimen yang diambil dari tubuh dan diperiksa di ?laboratorium resmi yang ditunjuk pemerintah dinyatakan terdapat replikasi gen SARS-CoV-2. Pemeriksaan ini disebut pemeriksaan polymerase chain reaction?(PCR). Spesimen untuk pemeriksaan minimal diambil dari usap hidung. tenggorokan. dan pengambilan dahak.
Ada beberapa istilah diagnosis COVID-19 yang perlu diketahui seperti suspect/tersangka.?probable/kemungkinan. confirmed/dikonfirmasi. dan juga kontak dekat. Ada juga yang disebut asimtomatis. Orang-orang asimtomatis ini tidak menunjukkan gejala tetapi jika diperiksa menunjukkan positif COVID-19. Orang-orang asimtomatis kemungkinan besar dalam masa inkubasi penyakit (masa inkubasi 2-14 hari). artinya orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun selama maksimal dua minggu. Tetapi tidak perlu khawatir. karena risiko orang-orang asimtomatis ini untuk menularkan COVID-19 sangatlah rendah.
Seseorang dikatakan Suspect/Tersangka COVID-19 jika memiliki gejala demam (? 38oC atau riwayat demam). dengan gejala sesak napas. batuk. sakit tenggorokan. dan salah satu dari:?pertama. kontak dekat dengan pasien kemungkinan (probable) atau konfirmasi COVID 19. atau?kedua. bekerja di atau pernah mengunjungi fasilitas perawatan kesehatan dengan kasus COVID 19; atau ketiga. diketahui ada riwayat bepergian ke Wuhan/negara yang sudah terjangkit;
Seseorang dikatakan?Probable/Kemungkinan COVID 19 jika dia merupakan kasus tersangka/suspect COVID-19 dengan pemeriksaan laboratorium yang tidak meyakinkan; dan dikatakan Confirmed/Konfirmasi COVID-19 jika dinyatakan positif berdasarkan pemeriksaan laboratorium.
Hal penting lain yang perlu diketahui adalah apakah seseorang termasuk dalam kategori ?kontak dekat? pasien COVID-19. Ada enam kelompok orang yang termasuk kontak dekat yaitu: pertama. petugas kesehatan yang melakukan kontak dengan pasien/lingkungan pasien termasuk yang mengantar. merawat. dan membersihkan ruangan khusus pasien; ?kedua. mereka yang merawat pasien di ruangan; ketiga. orang yang tinggal bersama dengan pasien; keempat. tamu pasien yang pernah berada di dalam ruangan yang sama dengan pasien; kelima. orang yang berpegian dalam angkutan umum yang sama dengan pasie; dan keenam. orang yang bekerja sama dengan pasien.
Mereka yang tergolong kontak dekat risiko tinggi yaitu orang-orang yang pernah kontak dekat dengan pasien konfirmasi/kemungkinan COVID-19 sebaiknya di isolasi dan dipantau selama 14 hari dan dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap infeksi.
Mengapa Covid-19 mencemaskan?
Banyak hal yang masih belum diketahui tentang virus ini karena terus berkembang. Hal-hal yang kini diketahui hanyalah berdasarkan pengalaman negara-negara yang terjangkit sebelumnya seperti Korea Selatan dan Cina dan kini tingkat insidens nya sudah menurun.
COVID 19 mencemaskan karena: pertama.?tingkat penularannya sangat cepat meskipun tidak ada data objektif seberapa tinggi laju transmisinya sampai sekarang. Menurut data terakhir. di Indonesia. insiden penyakit COVID-19 setiap harinya berlipat ganda rata ?rata dalam satu hari. Sebagai perbandingan. di Italia. insiden COVID-19 berlipat ganda rata-rata dalam lima hari dan di Amerika Serikat dalam tiga ?hari. Angka-angka ini tentu saja masih dapat berubah dengan cepat seiring dengan perkembangan penyebaran penyakit.
Kedua. tingkat fatalitas dari penyakit ini belum diketahui pasti. Gejalanya sebagian besar gangguan saluran pernapasan ringan seperti demam (> 38). batuk kering. sakit kepala. dan nyeri otot. Kebanyakan orang akan pulih dari infeksi (rata-rata dua minggu). tetapi gejala yang parah lebih banyak terjadi pada orang berusia di atas 60 tahun. Juga pada mereka yang menderita penyakit kronis seperti diabetes. hipertensi. penyakit kardiovaskular. dan kanker. Kematian dapat terjadi dalam dua hingga delapan minggu setelah tertular penyakit.
Ketiga.?hal yang juga mengkhawatirkan adalah belum tersedianya vaksin untuk virus ini untuk membantu menghentikan penyebaran dan belum ada obat yang terbukti ampuh untuk menekan replikasi virus yang mematikan ini.
Berdasarkan informasi singkat di atas maka sebenarnya tidak perlu terlalu panik menghadapi penyebaran virus ini. Ada beberapa tips yang perlu menjadi perhatian.
Pertama. jangan panik dan jangan menyebar panik. Hingga saat ini. belum ada kasus positif korona yang ditemukan di NTT. Anda saat ini. masih termasuk aman.
Kedua. lakukan hal-hal yang dapat mencegah infeksi virus ini seperti menjaga kebersihan diri sendiri. menjaga kekebalan tubuh agar tetap kuat. serta menutup mulut jika batuk atau bersin dengan lengan atas bagian dalam.
Jika anda merasa sakit dengan gejala ringan. seperti demam disertai batuk kering. sakit kepala. dan sakit otot. lebih baik mengenakan masker dan mengisolasi diri di rumah. Bisa pantau sendiri apakah gejala memburuk atau tidak dalam 3-5 hari. Selain itu. Anda harus membatasi kontak dengan orang lain di rumah Anda. selalu mencuci tangan dan mandi bersih. jangan berbagi peralatan rumah tangga dengan orang lain di di rumah. dan tentu terpenting makan dan istirahat yang cukup.
Selain itu. harus segera ke rumah sakit?atau klinik terdekat jika: gejala yang ada memburuk seperti sesak napas. nyeri dada. perubahan warna kebiruan pada bibir dan kuku. sangat lemah/tidak mampu bangun. tidak?nafsu?makan. dan?penurunan kesadaran;?mengalami sakit dalam waktu dua minggu setelah kembali dari luar kota; bekerja di tempat-tempat umum seperti restoran. pesawat. bandara. pelabuhan. petugas kesehatan yang merawat pasien dengan gejala yang sama; dan memiliki gejala dan telah bertemu dengan orang yang kemungkinan atau dikonfirmasi positif COVID 19.
Semoga dengan tulisan sederhana ini masyarakat mendapat cukup informasi dan lebih mengerti sehingga tidak termakan berita-berita yang berseliweran di Medsos dan membingungkan. Terima kasih.
Website Kemenkes RI : https://infeksiemerging.kemkes.go.id/
Website World Health Organization :? https://www.who.int/westernpacific/emergencies/covid-19.