By : Eni Mulyanti
Pakan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan produktifitas ternak. Hal ini karena 70% biaya produksi terbesar berasal dari pakan. Salah satu faktor penyebab rendahnya produktifitas ternak ruminansia di Indonesia adalah kurangnya ketersediaan hijauan berkualitas dan kontinyu. Hal ini karena pakan hijauan merupakan akan utama ternak ruminansia.
Penyediaan pakan hijauan untuk ternak ruminansia harus dilakukan sebagai bagain dari penyusunan rencana budidaya ternak ruminansia. Menghitung produksi hijauan adalah langkah penting dalam pengelolaan pakan ternak, terutama untuk memastikan ketersediaan pakan yang cukup dan berkualitas. Dengan diketahuinya produksi hijauan, maka dapat diperkirakan kapasitas tamping lahan tersebut, Produksi hijauan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis tanaman, kondisi tanah, iklim, dan manajemen budidaya.
Penghitungan produksi hijauan dapat dilakukan dengan metode yang sederhana. Alat yang digunakan antara lain pisau sabit yang digunakan untuk memotong hijauan, timbangan, tali plastik, gunting, patok kayu, scroll meter, alat tulis, serta alat hitung. Bahan yang digunakan adalah vegetasi hijauan yang tumbuh di lahan hijuan pakan ternak. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menggunakan cuplikan dengan ukuran 1 x 1 meter pada beberapa titik yang menyebar pda luasan lahan hijauan pakan ternak. Hijauan yang ada dalam petak dipotong dan kemudian ditimbang bobot segarnya.
Produksi hijauan dapat dihitung dengan menggunakan cara berikut :
- Produksi hijauan per hektar = Produksi hijauan per m2 x luas lahan yang memproduksi hijauan.
- Luas lahan yang tidak memproduksi hijauan = luas kolong yang tidak memproduksi hijauan
- Luas lahan yang memproduksi hijauan = luas lahan - luas lahan yang tidak memproduksi hijauan
- Produksi hijauan per hektar = Produksi hijauan per m2 x luas lahan yang memperoduksi hijauan
Menghitung produksi hijauan merupakan langkah krusial dalam pengelolaan peternakan, terutama bagi mereka yang mengandalkan hijauan sebagai pakan utama ternak. Dengan mengetahui jumlah produksi hijauan yang dihasilkan, peternak dapat memperoleh banyak manfaat antara lain dalam merencanakan pakan, meliputi penyesuaian jumlah ternak dan formulasi ransum. Dengan menghitung produksi hijauan, maka kita dapat mengevaluasi kualitas tanah dan tanaman. Produksi hijauan yang rendah dapat mengindikasikan adanya masalah pada kualitas tanah, seperti kekurangan nutrisi atau tingkat keasaman yang tidak sesuai. Selain itu kita juga dapat membandingkan produksi berbagai varietas tanaman, peternak dapat memilih varietas yang paling produktif di lahannya. Manfaat lain dari diketahuinya produksi hijauan adalah dapat memperkirakan terjadinya kekurangan pakan, sehingga peternak dapat mengambil tindakan preventif seperti membuat stok pakan atau mencari sumber pakan alternatif.
Dalam jangka panjang, perhitungan produksi hijauan akan membantu meningkatkan produktivitas ternak. Pakan hijauan yang cukup dan berkualitas akan meningkatkan kesehatan ternak, sehingga produktivitas ternak pun akan meningkat. Selain itu kelestarian lingkunganakan terjaga. Produksi hijauan yang baik dapat membantu memperbaiki kualitas tanah, mencegah erosi, dan meningkatkan keanekaragaman hayati. Selanjutnya produksi hijauan yang cukup dapat menstabilkan harga pakan: Dengan mengurangi ketergantungan pada pakan komersial, peternak dapat lebih mandiri dan tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harga pakan di pasaran.