Sumber : pertanianku.com
Jati belanda?(Guazuma ulmifolia) atau?jati londo?adalah pohon berbatang keras dan berkayu bulat dengan permukaan batang yang kasar dan berwarna cokelat kehijauan. Tanaman ini menyimpan khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Bagian yang dapat dimanfaatkan untuk obat adalah daun dan buah. Daun jati belanda berbentuk bulat telur dengan pinggiran bergerigi, sedangkan buah berbentuk koyak, keras, permukaan tidak rata, dan berduri.
Seluruh bagian tanaman jati belanda mengandung tanin dan musilago. Kandungan lain yang terdapat di dalam tanaman ini adalah resin, flavonoid, karotenoid, asam fenolat, zat pahit, karbohidrat, kafein, terpen, dan senyawa seperti sterol, beta-sitosterol, friedelin-3-alfa-aseyay, friedelin-3-beta-ol, alkoloida, serta karbohidrat dan minyak lemak.
Jati belanda bisa digunakan untuk menurunkan berat badan, sembelit, perut kembung, dan mengontrol kadar kolesterol. Cara mengolah tanaman ini menjadi obat herbal tergolong cukup mudah.
- Seduh atau godok beberapa lembar daun untuk membuat minuman seperti teh pelangsing badan.
- Rebus biji buah jati belanda yang sudah dibakar, kemudian minum seperti kopi untuk mengatasi sembelit.
- Tumbuk halus buah sampai 2 sendok teh, godok dengan air 100 ml. Setelah hangat, minum dua kali sehari pada pagi dan sore hari ketika perut kembung.
Selama ini daun jati belanda telah dikenal sebagai obat pelangsing. Padahal, seluruh bagian tanaman ini berkhasiat sebagai obat. Bagian biji tanaman bisa dimanfaatkan untuk mengatasi sakit perut dan kembung.
Buah tanaman jati belanda berkhasiat untuk menyembuhkan batuk. Adapun daun yang diekstrak dapat menekan pertumbuhan bakteri?Staphylococcus aureus?yang merupakan mikroba berbahaya karena dapat menyebabkan infeksi pada kulit atau meracuni makanan.
Namun, penggunaan jati belanda sebagai obat herbal harus memperhatikan kontraindikasinya. Tanaman yang digunakan terlalu banyak sebagai obat bisa menyebabkan kerusakan usus. Saat ini memang hanya bagian daun yang kerap dijadikan obat herbal. Bagian tanaman lainnya masih jarang digunakan karena belum pernah dilakukan uji toksik.