MENJAGA KUALITAS DAN KEAMANAN DAGING KURBAN

BY: Fitri M Manihuruk

Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Adha dengan berkurban hewan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Tradisi ini tidak hanya memiliki makna keagamaan, tetapi juga memiliki dampak sosial dan kemanusiaan yang besar, karena menjadi kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama melalui pembagian daging kurban. Namun, penting untuk diingat bahwa daging kurban perlu penanganan yang baik agar kualitas dan keamanannya terjaga.

Penyebelihan

Sebelum proses penyembelihan, tempat penyembelihan harus dipastikan bersih, dengan memilih tempat yang cukup luas, teduh, dan mudah dibersihkan. Selain itu, peralatan yang digunakan untuk menyembelih hewan harus dipastikan bersih, tajam dan higienis. Proses penyembelihan hewan kurban harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Pastikan hewan disembelih dengan cepat dan tepat agar meminimalkan rasa sakit pada hewan. Setelah penyembelihan, darah hewan harus dikuras dengan benar agar tidak mencemari daging. Daging kurban harus segera dipisahkan dari bagian lainnya dan disiapkan untuk penanganan lebih lanjut.

Penyimpanan

Sebelum penyimpanan, daging kurban dipisahkan dari tulang, lemak dan organ dalam lainnya. Pemisahan ini untuk memudahkan dalam pembagian daging, penyimpanan dan proses pengolahan lebih lanjut. Daging dipotong menjadi bagian yang sesuai dengan kebutuhan (misalnya potongan besar atau kecil). Daging disimpan dalam wadah yang bersih, tertutup rapat dan tahan air. Wadah yang digunakan harus dipastikan tidak bocor dan tidak ada udara yang masuk untuk menghindari oksidasi dan pembusukan daging. Daging disimpan pada suhu dingin sesegera mungkin sekitar 0 - 4 ˚C atau dalam refrigerator untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Apabila ingin menyimpan daging lebih lama, daging sebaiknya disimpan pada suhu beku sekitar -20 - 0 ˚C atau dalam freezer. Sebelum pembekuan, daging diberi label tanggal penyimpanan dan jenis daging, agar memudahkan dalam proses pengolahan lanjutan.

Pembagian

Salah satu tujuan utama dari kurban adalah berbagi dengan sesama. Daging kurban biasanya dibagi menjadi tiga bagian yaitu untuk keluarga, untuk tetangga dan teman, serta untuk fakir miskin.

Pengolahan

Daging kurban dapat diolah menjadi berbagai hidangan khas, seperti sate, gulai, rendang, atau sop. Selain itu, daging juga dapat diolah menjadi produk olahan seperti sosis, dendeng, atau abon untuk meningkatkan daya tahan dan variasi dalam konsumsi.

Kebersihan dan Keamanan

Kebersihan dan keamanan adalah aspek yang sangat penting dalam penanganan daging kurban. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan dan keamanan meliputi:

  1. Kebersihan diri dan alat: Pastikan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani daging, serta menggunakan alat yang bersih.
  2. Hindari kontaminasi silang: Pisahkan daging mentah dari makanan yang siap dimakan untuk mencegah kontaminasi silang.
  3. Memasak dengan benar Pastikan daging dimasak dengan baik hingga mencapai suhu internal yang aman untuk membunuh bakteri patogen.

Daging kurban tidak hanya memiliki makna religius yang mendalam, tetapi juga merupakan sarana untuk berbagi dan meningkatkan solidaritas sosial. Pemanfaatan daging kurban yang bijak memastikan bahwa kurban tersebut memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.  Penanganan daging kurban yang tepat dapat membantu menjaga kualitas dan keamanannya sehingga terhindar dari bakteri dan penyakit.

 

Sumber:

  1. panduan penanganan daging bagi penerima daging kurban
  2. begini-cara-mengolah-daging-kurban-dengan-benar
  3. https://www.magelangkab.go.id/home/detail/jelang-idul-adha-1440-h-harga-hewan-kurban-naik-10-persen/2896

Dipublikasi Pada : 20-06-2024