Sumber : sinauternak.com
Susu merupakan minuman yang tidak asing lagi bagi kita. Minuman ini selalu diidentikan dengan sesuatu yang baik. Bahkan banyak ungkapan mengenai susu yang berkonotasi bagus.
“Air susu dibalas dengan air tuba” dan “Nila setitik, rusak susu sebelangga”, merupakan contoh dari ungkapan yang mengandung kata “susu”. Penyematan konotasi yang baik pada susu menjadi sesuatu yang tidak berlebihan karena mempunyai manfaat yang besar untuk tubuh kita.
Berdasarkan SNI, susu merupakan cairan yang berasal dari ambing ternak yang sehat dan bersih, diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambahkan sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali pendinginan.
Apabila dilihat dari komposisinya, susu tersusun dari karbohirat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Karena lengkapnya nutrisi yang terkandung dalam susu itulah cairan ini mempunyai manfaat besar untuk tubuh, seperti pembentukan tulang, memperkuat gigi, menjaga kesehatan jantung dll.
Minum Susu Bikin Perut Diare : Mitos/Fakta ?
Telah menjadi pengetahuan umum, bahwa susu merupakan minuman yang mempunyai banyak manfaat untuk tubuh kita. Akan tetapi tidak semua orang dapat mengkonsumsi susu dengan tenang. Pasalnya, pada beberapa orang akan mengalami gejala diare setelah mengkonsumsi susu. Lantas, apakah benar mengkonsumsi susu dapat menyebabkan diare? Yuk kita bahas lebih lanjut.
Ada beberapa penyebab orang mengalami diare setelah minum susu. Penyebab pertama, kandungan susu yang diminum kurang hiegienis. Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat mudah rusak, karena merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme lain. Kontaminasi susu bisa terjadi karena kesalahan proses pemerahan, pengolahan atau penyimpanan.
Hal lain yang bisa menyebabkan perut mulas atau diare setelah minum susu adalah tidak terbiasanya pencernaan kita untuk mengonsumsinya. Perut pun akan kaget karena sudah lama tidak mendapatkan laktosa sehingga mengalami gejala kesehatan seperti perut mulas dan diare.
Faktor selanjutnya dikarenakan orang tersebut mengalami intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa disebabkan oleh tubuh yang tidak dapat memproduksi enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa di dalam susu. Intoleransi laktosa banyak diderita oleh masyarakat Asia, Afrika dan Amerika Selatan.
Dalam sistem pencernaan manusia, laktosa harus diurai terlebih dahulu menjadi gula glukosa dan galaktosa agar proses penyerapan dalam usus halus dapat berlangsung. Proses penguraian gula laktosa dalam sistem pencernaan dilakukan dengan bantuan enzim laktase pada usus halus. Kekurangan enzim laktase pada usus halus dapat memperlambat proses penguraian laktosa, kemudian menyebabkan penumpukan laktosa dalam sistem pencernaan.
Laktosa yang menumpuk akan diteruskan ke usus besar, kemudian difermentasi oleh mikroorganisme dalam usus besar. Hasil akhirnya berupa asam laktat, gas metana dan hidrogen. Hal ini menimbulkan efek perut mulas atau bahkan diare setelah mengonsumsi minuman yang kaya akan kalsium ini.
Sebagian orang kerap menyamakan intoleransi laktosa dengan alergi susu. Akan tetapi dua kondisi ini sangatlah berbeda. Alergi susu terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi pada protein yang terdapat pada susu, sehingga tidak hanya menimbulkan keluhan saluran pencernaan, tetapi juga menimbulkan reaksi alergi yang umum, seperti ruam kulit kemerahan yang terasa gatal, atau sesak akibat penyempitan saluran napas.