By: Drh. Fitri Salih
Selasa. 26 Januari 2021 Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang laksanakan pelatihan pengolahan hasil pertanian bagi 30 peserta non aparatur yang berasal dari daerah-daerah di daratan Timor. Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian yang rencananya akan dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 26 sampai tanggal 28 Januari 2021 ini merupakan pelatihan pertama yang dilaksanakan di BBPP Kupang pada tahun 2021. ?Pemilihan peserta yang dibatasi hanya wilayah daratan Timor dikarenakan makin meluasnya penyebaran pandemi covid 19 di Provinsi NTT.
Dalam laporan kegiatan yang disampaikan oleh subkoordinator pelatihan aparatur Muhammad Awaluddin. S.Pi. M.Si dipaparkan bahwa tujuan utama dilaksanakannya pelatihan pengolahan hasil pertanian ini adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian bagi masyarakat terkait inovasi-inovasi pengolahan hasil-hasil pertanian serta meningkatkan minat masyarakat dalam mempelajari metode pengolahan hasil pertanian menjadi olahan bergizi dan lezat dengan cara yang mudah.
?Pelatihan pengolahan hasil pertanian ini akan di komandani oleh widyaiswara ahli madya asal BBHPP Kupang Ir. Wiwiek Yuniarti Costa. M.Si yang merupakan widyaiswara senior dengan kiprah dibidang pengolahan hasil yang sangat baik sehingga kami harapkan setiap peserta dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari fasilitator yang berkompeten ini? Ujar Awaluddin.
DAlam kegiatan pembukaan yang berlangsung di aula utama BBPP Kupang turut hadir pula Kepala BBPP Kupang drh Bambang Haryanto. MM beserta pejabat struktural dan fungsional BBPP Kupang lainnya. Dalam sambutannya Bambang menyampaikan kemampuan masyarakat dalam mengolah hasil pertanian merupakan salah satu modal penting yang harus dimiliki oleh setiap orang terlebih dalam kondisi pandemi yang kemungkinan besar dapat berdampak pada menurunnya ketersediaan pangan di masyarakat sehingga dengan adanya kemampuan mengolah hasil pertanian secara mandiri diharapkan setiap orang dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa dimasa pandemic covid-19 yang masih melanda dunia khususnya Indonesia. menjaga ketersediaan pangan merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh setiap orang.
?Sesuai pernyataan Menteri Pertanian dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya sebisa mungkin kita semua dapat memanfaatkan potensi lahan yang kita miliki sesuai dengan kebutuhan sehingga diharapkan setiap orang mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri? pungkas Bambang.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa selain pemanfaatan potensi lahan secara maksimal dan pengolahan hasil pertanian. pemasaran produk secara modern menggunakan teknologi informasi juga harus dikembangkan sehingga cita-cita Menteri Pertanian mewujudkan pertanian yang maju mandiri dan modern dapat terwujud demi kesejahteraan masyarakat sendiri.