Sumber : pertanianku.com
Udang windu merupakan salah satu jenis udang yang disukai banyak orang. Hal ini dikarenakan ukurannya yang besar dengan citarasa yang lebih manis dari udang lainnya. Bisa dikatakan bila Anda tahu cara ternak udang windu dan juga teknik budidaya udang ini, maka anda bisa menggunakannya untuk kepentingan bisnis. Berikut beberapa cara yang harus dilakukan untuk budidaya udang windu.
- Lokasi Budidaya
Lokasi yang tepat untuk budidaya udang windu agar proses pemeliharan lebih mudah adalah di daerah sepanjang pantai dengan suhu berkisar 26–28 derajat Celcius. Lokasi harus juga memilik sumber air yang cukup dan mengalir. Kadar garam 10-25 ppm dan tingkat pH sebesar 7–8,5. Lokasi juga harus bebas banjir.
- Persiapan Tambak
Untuk memulai budidaya udang windu Anda harus menyiapkan 3 macam tambak, yaitu tambak untuk pendederan, glondongan dan pembesaran. Setiap tambak harus mempunyai pintu air sendiri, ceran dan selokan untuk proses pengaliran air dan panen. Pematang juga harus dibuat disekeliling tambak dengan tinggi 50 cm diatas permukaan air pasang dengan lebar 2 m dan juga pematang pemisah tiap tambak.
- Pembenihan
Proses pembenihan diawali dari pemilihan benih yang baik, yaitu yang usia dan ukurannya sama, aktif bergerak, tidak bewarna pucat dan badan tidak cacat. Pembenihan dapat dilakukan di kolam pendederan dengan cara benih diaklimatisasi dahulu dalam bak plastik yang ditaruh ditempat teduh agar melindungi bibit udang windu dari sinar matahari. Secara perlahan, air dibak dikeluarkan dan diganti dengan air dari kolam pendederan sampai terganti semuanya. Lalu, secara perlahan benih bisa disebar ke kolam pendederan untuk proses pertama tahap pembibitan.
- Persiapan Pembesaran
Proses ini dilakukan dengan cara pemupukan dengan pupuk kandang atau kompos untuk merangsang pertumbuhan kelekap, lumut, plankton dan bentos. Pemupukan dilakukan pada saat tambak pembesaran kering. Tambak ditaburi dengan pupuk dan dialiri air setinggi 5–10 cm dan dibiarkan menguap. Proses ini diulang dua kali dan bisa juga ditambah dengan pupuk urea dengan takaran 75 kg/hektar. Setelah 5 hari akan tumbuh kelekap dan lumut yang menjadi sumber pakan udang.
- Pemberian Pakan
Pemberian pakan untuk proses pembesaran udang bisa juga menggunakan pelet, yang terbuat dari tepung kepala udang 20%, dedak halus 40%, tepung bungkil kelapa 20%, tepung kanji 19% dan Pfizer premix A 1%. Semua bahan dicampur dan dibentuk bulat lonjong yang kemudian digiling dengan mesin penggiling daging. Setelah itu dijemur sampai kering dan diremas atau dihancurkan sampai berbentuk butiran sebesar 1–2 cm.
- Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang menjadi masalah pada cara budidaya udang windu adalah lumut berlebihan dan hewan pengganggu seperti ketam, udang tanah dan tiram. Semua jenis hama ini dapat diatasi dengan cara memelihara bandeng ditambak pembesaran udang windu sebagai predator alami mereka. Penyakit yang timbul disebabkan oleh 3 hal yaitu virus, bakteri dan jamur. Anda dapat mengatasi masalah ini dengan pemberian anti-biotik dan pengendalian kualitas air.
- Pemanenan
Setelah melakukan cara beternak dan pemeliharaan yang baik, proses pemanenan dapat dilakukan. Proses ini dapat dilakukan setelah udang windu berumur 5–6 bulan. Ciri-ciri udang windu yang siap dipanen adalah ukuran besar, kulit keras dan licin, udang tanpa cacat dan bersih, dan yang paling penting udang harus dalam keadaan hidup dan segar. Proses pemanenan udang dapat dilakukan dengan jala lempar dan tangan kosong, untuk penangkapan sebagian dan penangkapan total dilakukan dengan mengeringkan tambak seluruhnya. Pemanenan paling baik dilakukan pada malam hari.