Pemanfaatan Lahan Marginal untuk Tanaman Pakan

By : Nofi Isnaini. M.Sc

Tanah merupakan tempat tanaman untuk tumbuh. menyerap air dan unsur-unsur hara. Idealnya tanaman akan tumbuh secara optimal dan produksi yang dihasilkan maksimal apabila kebutuhanya tercukupi. Kondisi yang ideal ini biasanya disebut tanah yang subur. Ciri-ciri dari tanah yang subur adalah memilki daya ikat air. mengandung mikrobia. pH netral. mengandung unsur-unsur hara yang esensial dan non esensial. Tanah yang subur akan memproduksi tanaman yang melimpah dan berkualitas sepanjang tahun.

Lokasi penanaman hijauan tanaman pakan mengalami keterbatasan yakni ketersedian lahan. Lahan untuk menanam hijauan tanaman pakan umumnya daerah yang marginal. Salah satu contoh lahan marginal adalah lahan pasir. Lahan pasir merupakan lahan yang memilki daya ikat air yang rendah. mudah menguap. kering. rentan erosi oleh angin dan memilki kandungan bahan organik yang rendah. Lahan pasir merupakan lahan yang kurang mendapatkan perhatian bahkan dikesampingkan dari kegiatan pertanian karena kondisi yang tidak memungkinakan untuk menanam tanaman pakan. Indonesia memiliki lahan pasir yang luas diataranya dipinggiran pantai dan di tempat bekas erupsi gunung berapi. Tanah yang kurang baik bagi pertanian adalah tanah pasir karena terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butiran kasar. Tingginya kandungan pasir pada lahan-lahan yang terdampak erupsi gunung menyebabkan kurang baiknya lahan tersebut bagi pertanian. Hal ini disebabkan karena kemampuan tanah untuk memegang air yang rendah (Prawiradiputra. 2011).

Ketersediaan lahan pasir yang luas memungkinkan untuk dikembangkan menjadi lahan menanam hijauan pakan karena tidak mengganggu sistem pertanian dimana sistem pertanian terfokus pada tanaman pangan. Diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan kualitas lahan agar lahan pasir menjadi subur. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesuburan lahan pasir adalah dengan menyediakan sumber air. meningkatkan daya ikat air dan menyediakan bahan organik yang ada didalam tanah.

Tujuan dan manfaat dilakukan pengembangan lahan pasir adalah untuk ?menyediakan lahan untuk pengembangan tanaman pakan. Agar petani memiliki lahan yang bisa digunakan untuk menanam tanman pakan untuk ternaknya tanpa mengurangi ketersediaan lahan untuk menanam tanaman pangan. Peternak mendapatkan lahan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian.

Usaha yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi lahan yang miskin hara adalah dengan pemberian pupuk kompos dan penanaman dengan tanaman kacang-kacangan (legume). Tujuan dari pemberian kompos adalah untuk meningkatkan daya ikat air. menyempitkan pori-pori atau strukstur tanah dan untuk mengembalikan unsur hara yang hilang baik karena terkena erupsi. menguap dan tercuci bersama dengan hilangnya air tanah. Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Kompos merupakan salah satu komponen untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan memperbaiki kerusakan fisik tanah (Prihandini. 2007).

Penanaman dengan legume ini dapat membantu memperbaiki hara tanah. karena didalam bintil akar legume terdapat beberapa jenis bakteri yang dapat memfiksasi nitogen bebas. Selain itu legume terutama legume pohon lebih tahan terhadapa kekeringan. karena akar dari legume ini akar tunggang sehingga bisa mendapatkan air lebih dalam.

?

DAFTAR PUSTAKA

?

Prawiradiputra. B. R. 2011.Tanaman Pakan untuk menunjang Rehabilitasi Peternakan Di Lereng Gunung Merapi. Balai Penelitian Ternak. Bogor.

Prihandini. P. W.. dan T. Purwanto. 2007. Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta

Dipublikasi Pada : 26-10-2020