Oleh : Ir. Wiwiek Yuniarti Costa, MSi
Pembangunan di negara yang sedang berkembang pada umumnya terfokus pada sektor pertanian guna memperbaiki mutu makanan penduduknya dan untuk memenuhi kebutuhan pangan secara nasional. Pembangunan di negara berkembang juga dipusatkan dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Indonesia yang juga termasuk negara berkembang selalu berusaha untuk meningkatkan hasil pertaniannya dengan berbagai macam cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk dapat meningkatkan mutu serta kesejahteraan ekonomi petaninya
Pembangunan disektor pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Pembangunan sektor pertanian sangat penting karena menyangkut hajat hidup lebih dari setengah penduduk Indonesia yang menguntungkan perekonomian keluarga pada saat ini, sehingga wajar pemerintah memprioritaskan pembangunan pada sektor pertanian yang didukung oleh sektor-sektor lainnya.
Di Indonesia, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan kesejahteraan yang layak untuk keberlangsungan hidupnya. Minimnya lapangan pekerjaan, pembangunan yang tidak merata dan kepadatan penduduk dimasing-masing daerah menjadi salah satu contoh penyebab banyaknya pengangguran. Rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM), masih belum bisa mengembangkan potensinya terhadap Sumber Daya Alam (SDA) yang ada, sehingga SDA yang kita punya belum dapat diolah sendiri. Hal itu disebabkan rendahnya mutu pendidikan yang ada. Sejalan dengan tujuan utama pembangunan nasional yaitu untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat.
Maka dalam pembangunan pertanian kesejahteraan petani perlu mendapat perhatian dan tingkat pendapatan yang meningkat bisa dijadikan salah satu indikator kesejahteraan petani.
Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaam Swadaya yang disingkat P4S, adalah merupakan salah satu lembaga masyarakat yang dimiliki dan dikelola petani langsung baik secara perorangan maupun kelompok dalam meningkatkan peran aktif pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian seperti pelatihan dan atau permagangan, penyuluhan, dan pendidikan. Pengembangan agribisnis di pedesaan membutuhkan kelembagaan yang mandiri dan mampu berswadaya sekaligus sebagai titik simpul dalam mensejahterakan masyarakat pedesaan. P4S yang diidentikkan dengan lembaga diklat swadaya yang dikelola oleh (petani perorangan, kelompok tani dan gabungan kelompok tani) merupakan basis kesejahteraan dan pemberdayaan. Materi – materi yang erisi informasi dan keterampilan teknis pertanian dapat dikemas dalam paket pembelajaran dari petani, oleh petani dan untuk petani melalui pendekatan permagangan dan pelatihan keterampilan teknis berdasarkan situasi nyata dilapangan.
P4S Tungbers, singkatan dari Tungga bersaudara adalah salah satu dari P4S binaan BBPP Kupang sejak tahun 2005 sampai dengan saat ini. Usaha tani dari P4S Tungbers adalah dari hulu sampai hilir yaitu budi daya hortikultura dan budidaya ternak sapi, babi dan ayam. Sejak naik kelas dari kelompok tani menjadi menjadi P4S Tungbers, maka P4S ini telah mengembangkan usaha tani nya di bidang pengolahan hasil baik pertanian maupun peternakan antara lain, usaha dendeng ayam, daging asap babi khas NTT yang disebut se’I, berbagai camilan dari jagung dan pisang, anggur pisang, keripik, dll.
Sampai dengan saat P4S ini memiliki mitra kerja yang cukup luas baik instansi pemerintah selain balai, Dinas Pertanian, peternakan, Deperindag, pihak Universitas Negeri maupun Swasta dan mitra kerja dengan berbagai stake holder yang bergerak diusaha pertanian. P4S ini telah dikenal dan menjadi sumber belajar dari berbagai mitra seperti mahasiswa dari berbagai universitas, tempat melatih meningkatkan kompetensi siswa belajar dari SMA maupun SMP negeri dan swasta dan masyarakat lainnya. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka P4S ini terus berupaya mengembangan berbagai program dan usaha taninya dibidang pengolahan hasil dan terus berupaya meningkatkan kompetensi pengurus dan anggotanya.
P4S Tungbers secara rutin mengadakan diklat swadaya yang bekerja sama dengan BBPP Kupang dalam bentuk membantu mengirimkan widyaiswaranya untuk melatih sesuai kebutuhan dari P4S.
Pelatihan Swadaya pengolahan hasil pertanian dilaksanakan di P4S Tungbers pada tanggal 2-3 Mei 2024 dengan diikuti oleh 20 orang pengurus dan anggota. Materi yang dipelajari adalah pengolahan hasil pertanian dalam hal ini buah pisang dan papaya yang diolah menjadi produk papaya cryspi dan bola pisang coklat, panganan kekinian yang disukai oleh semua kalangan baik muda maupun tua karena panganan ini memiliki rasa yang enak, gurih dan membuat rasa ketagihan apalagi bagi kalangan milenial. Metode pembelajaran adalah praktek dan sedikit teori.
Proses pembelajaran berjalan dengan baik, peserta begitu antusias dan mengikuti dengan semangat dan motivasi yang tinggi untuk menghasilkan produk yang bernilai ekonomi tinggi. Hasil dari proses belajar adalah produk papaya cryspi dan bola pisang coklat sehingga dapat dikatakan bahwa pelatihan swadaya pengolahan hasil pertanian bagi P4S Tungbers berhasil dengan baik.
Untuk mengukur keberhasilan suatu pelatihan, maka diadakan evaluasi baik evaluasi terhadap kemajuan berlatih peserta melalui pree dan post test, juga evaluasi tingkat kepuasan peserta tehadap widyaiswara. Hasil evaluasi pre dan post test menyatakan bahwa peserta mengalami peningkatan dari sebelum latihan dibandingkan setelah mengikuti pelatihan, sedangkan hasil evaluasi tingkat kepuasan peserta pelatihan juga dinilai sangat mampu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan swadaya pengolahan hasil pertanian bagi P4S Tungbers berhasil dengan baik ditinjau dari berbagai aspek dan sangat bermanfaat bagi peningkatan SDM anggota P4S Tungbers.