Sumber : pertanianku.com
Proses perkawinan kambing?sebaiknya dilakukan dengan persiapan yang matang agar berhasil. Pasalnya. proses perkawinan bisa berjalan tidak lancar sehingga menyebabkan kegagalan yang berujung pada induk kambing yang tidak kunjung bunting. Ada beberapa penyebab kegagalan pada proses perkawinan yang jarang disadari oleh peternak. Simak ulasan berikut ini.
Peternak masih kurang memahami caranya
Peternak yang tidak terlalu memahami dengan baik masa dan tanda-tanda kambing birahi bisa menyebabkan kegagalan. Masa birahi kambing betina biasanya terjadi antara 18?24 hari dengan durasi sekitar 12?48 jam. Sementara itu. lama kebuntingan induk bisa berlangsung secara variasi mulai dari 144?152 hari.
Adapun kambing jantan tidak mengenal masa birahi. yang terpenting kondisi kesehatan kambing jantan sudah cukup prima. Bahkan. semakin tua umur pejantan. semakin tinggi tingkat kemampuan mengawini betina.
Kekurangan nutrisi
Kambing yang kekurangan nutrisi juga bisa menyebabkan proses perkawinan gagal. Berikan pakan yang bernutrisi sesuai untuk induk betina dan pejantan yang akan dikawinkan.
Terlambat mengawinkan
Kambing yang terlambat dikawinkan dapat menyebabkan sel telur tidak bisa dibuahi. Hal ini berkaitan dengan proses terjadinya ovulasi dan masa hidupnya sperma yang berada di dalam alat reproduksi. Hal ini kembali lagi pada kemampuan peternak untuk memahami waktu kambing birahi.
Waktu kawin terlalu awal
Selain telat mengawinkan yang bisa menyebabkan kegagalan. proses perkawinan yang terlalu dini juga bisa menyebabkan kegagalan juga. Hal ini karena induk belum memiliki kematangan kelamin sehingga tingkat kesuburannya belum optimal.
Tidak adanya pencatatan
Setelah proses perkawinan berjalan dengan lancar. peternak sebaiknya melakukan pencatatan untuk memantau siklus birahi induk berikutnya. Hal ini sangat berguna untuk menentukan jadwal perkawinan pada periode selanjutnya.
Induk mengeluarkan kembali spermanya
Terkadang. bisa dijumpai kasus induk yang mengeluarkan kembali sperma yang sudah masuk ke organ reproduksi. Hal ini tentu saja menyebabkan proses perkawinan gagal karena sel sperma tidak membuahi sel telur induk.
Pejantan yang tidak prima
Kondisi pejantan yang tidak prima dapat menyebabkan kemampuan pejantan untuk mengawinkan betina menurun.