By: Ir. Fransiskus Mbapa, M.Si
Penyuluh pendamping program READSI yang mendampingi kelompok tani di Kabupaten Kupang mendapatkan penyegaran dengan mengikuti Pelatihan Penyegaran bagi Penyuluh pendamping yang dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang, dan berlangsung selama 7 hari terhitung dari tanggal 27 Februari sampai dengan 04 Maret 2024.
Sebagaimana diketahui bahwa program READSI dilaksanakan melalui pemberdayaan Masyarakat secara nasional. Program READSI memiliki tujuan memberdayakan rumah tangga petani di pedesaan, baik secara individu maupun kelompok, dengan keterampilan, membangun rasa percaya diri dan pemanfaatan sumberdaya untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan non-pertanian serta meningkatkan taraf hidupnya secara berkelanjutan
Seperti disinyalir di atas bahwa program READSI bertujuan memberdayakan masyarakat tani, khususnya rumah tangga petani yang berdomisili di pedesaan baik secara individu maupun secara berkelompok. Jadi jelas di sini bahwa petani benar-benar diberdayakan agar memperoleh perubahan-perubahan berkaitan dengan kondisi dan keadaan yang selama ini kurang berdaya. Dengan diberdayakannya petani di wlayah program READSI maka diharapkan kegiatan usahatani mereka semakin maju yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan pendapatan petani dan merupakan indikator tingkat kesejahteraan.
Petani perlu diberdayakan dalam menata masa depan bersama keluarganya. Aspek pemberdayaan yang perlu diperhatikan adalah berkaitan dengan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap para petani yang menjadi sasaran pendampingan program READSI. Pengetahuan merupakan salah satu hal penting yang perlu mendapatkan perhatian serius, karena dengan pengetahuan yang memadai petani memiliki posisi tawar yang kuat dengan sumber-sumber informasi terkait di dunia pertanian. Pengetahuan ditamakan berkaitan dengan bagaimana mengakses informasi tentang perkembangan kegiatan usaha tani yang sedang dijalankan oleh petani, Informasi mengenai harga produk, produk-produk yang laku di pasaran, dan sebagaainya.
Sedangkan berkaitan dengan ketrampilan adalah berhubungan dengan kemampuan khusus petani dalam hal kemampuan teknis berusahatani sesuai dengan standard yang seharusnya. Lebuh jauh, ketrampilan memegang peranan penting karena dengan ketrampilan petani mampu bersaing dalam meningkatkan hasil usaha berupa peningkatan produksi, penerimaan usaha, serta tingkat pendapatan yang diperoleh petani. Tingkat pendapatan petani merupakan indikator kesejahteraan petani. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka tingkat kesejahteraanpun semakin meningkat seiring meningkatnya jumlah pendapatan. Hal inilah yang menjadi titik fokus program pemberdayaan petani di wilayah program READSI.
Selanjutnya yang tidak kala penting adalah berkaitan dengan sikap mental petani. Sikap mental yang dimaksud adalah berkaitan dengan perilaku atau cara pandang petani terhadap suatu inovasi yang ditujukan kepada petani. Bagaimana petani meyikapi program yang dilaksanakan selama masa pendampingan. Semakin petani respek terhadap program pendampingan yang dilakukan oleh para penyuluh pendamping akan semakin banyak pengetahuan dan ketrampilan yang diserap oleh petani hal ini akan sangat menguntungkan dalam kaitannya dengan program pemberdayaan yang dilakukan.
Secara keseluruhan semua program dan kegiatan pendampingan yang dilksanakan di wilayah program READSI tidak terlepas sari peran penyuluh pertanian yang merupakan perpanjangan tangan dari Dinas Pertanian setempat. Penyuluh harus benar-benar melakukan pendampingan dengan sebaik-baiknya agar program pemberdayaan dapat berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk itu maka sejumlah 20 orang penyuluh pendamping program READSI yang bertugas di Kabupaten Kupang Mengikuti Pelatihan Penyegaran yang dilaksankan selama seminggu dan bertempat di BBPP Kupang.
Pelatihan penyegaran bertujuan untuk menyegarkan kembali para penyuluh dengan materi-materi pelatihan terkait agar lebih berdayaguna dalam kegiatan proses pendampingan di wilayah dampingannya masing-masing. Materi-materi terkait dengan penyegaran adalah antara lain Kjebijalkan penyelenggaraan program READSI, Etos kerja penyuluh pertanian, Kesetaraan gender dan inklusi sosial, serta beberapa materi teknis antara lain strategi cerdas iklim berwawasan lingkungan berkelanjutan, seleksi/konservasi benih, Pemupukan dan Nutrisi Tanaman, Pengendalian hama dan Penyakit terpadu, Pengelolaan pasca panen dan limbah pertanian, Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Pertanian, Pengembangan model usaha tani berkelanjutan, Pengeuatan sistem informasi data base penyuluh pertanian, Replikasi model pemberdayaan kegiatan READSI untuk keberlanjutan program, serta Pembelajaran (Lesson Learn) praktek program READSI.
Materi-materi tersebut di atas yang difasilitasi oleh para fasilitator selama proses pelatihan berlangsung. Dengan disgarkannya kembali maka diharapkan para [enyuluh yang mengikuti pelatihan penyegaran termotivasi dan terinspirasi untuk menggalakan pendampingan di kelompok tani dampingannya dengan lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penyuluhan dan Pengemngan Sumberdaya Manusia Pertanian. 2024. Modul Pelatihan Penyegaran Bagi Penyuluh Pendamping Program READSI. International Fund For Agricultural Development.
Hidayat, 2019. Diversifikasi Usahatani Dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Dan Ketahanan Pangan Lokal. Jurnal Universitas Medan Area Indonesia.
Magelangkota.go.id. 2017. Diversifikasi Tanaman. http//Pertanian.Magelangkota.go.id. 29 Desember 2017.
Santoso, dkk 2019. Cited by 2----2. Buku Ajar. Kewirausahaan Pertanian.http//repository.lppm. unila.ac.id. Pusahka Media Perpustakaan RI. Katalog Dlam Terbitan (KDT).cetakan April 2019. Penerbit Pstaka Media jl. Endro SuratminBandarlampung 082280035489. Email : csultural [email protected].
Yosia, Legibalon dkk. 2020. Sikap Mental petani dalam Kegiatan Usaha tani Tanaman Pangandi Desa Jirene, Kabupaten Lanny Jaya. Propinsi Papua. Jurnal Volume 13 nomor 2 /April-Juni 2020