PERBEDAAN TELUR FERTIL DAN INFERTIL

By : Yunindah Lestari Lapihu S.Pt., M.Si

Ketika membeli telur, apakah Anda pernah bertanya-tanya apakah telur konsumsi ini bisa ditetaskan?  Pertanyaan seperti ini mungkin pernah terbesit dipikiran kita. Pada dasarnya telur konsumsi yang dijual dipasaran tidak dapat ditetaskan lagi karena merupakan telur infertil. Sedangkan, telur tetas disebut telur fertil.  Pada artikel ini akan dibahas mengenai perbedaan telur fertil dan telur infertil.

 Telur fertil

Telur fertil adalah telur yang telah dibuahi oleh sperma jantan dan memiliki potensi untuk berkembang menjadi individu baru. Dengan kata lain, telur ini mengandung embrio yang siap untuk tumbuh jika diberikan kondisi yang tepat, seperti suhu yang sesuai dan kelembapan yang cukup.

Ciri-ciri Telur Fertil:

  • Blastodisc: Bagian putih telur yang terlihat seperti titik atau cincin kecil. Pada telur fertil, blastodisc memiliki bentuk yang jelas dan ukuran yang lebih besar.
  • Pembuluh darah: Seiring perkembangan embrio, pembuluh darah kecil akan mulai terbentuk di sekitar blastodisc. Ini adalah tanda yang jelas bahwa telur tersebut fertil.
  • Berat: Telur fertil cenderung sedikit lebih berat dibandingkan telur infertil karena adanya pertumbuhan embrio.

Kegunaan Telur Fertil

Telur fertil umumnya digunakan untuk:

  • Produksi bibit: Dalam peternakan, telur fertil digunakan untuk menghasilkan anak ayam, anak bebek, atau anak burung lainnya.
  • Penelitian: Telur fertil sering digunakan dalam penelitian embriologi dan genetika.
  • Hobi: Beberapa orang memelihara unggas sebagai hobi dan menetaskan telur sendiri.

Telur Infertil

Sementara itu, telur infertil adalah telur yang tidak dibuahi oleh sperma ayam jantan, sehingga tidak dapat menetas. Sederhananya, telur ini tidak memiliki potensi untuk menetas menjadi anak ayam. Meskipun berasal dari ayam betina yang sehat, namun karena tidak terjadi pembuahan, maka telur tersebut tidak akan berkembang menjadi embrio.

Mengapa Telur Menjadi Infertil?

  • Tidak adanya perkawinan: Ayam betina yang tidak pernah dikawinkan dengan ayam jantan secara alami akan menghasilkan telur infertil.
  • Usia ayam: Ayam yang terlalu muda atau terlalu tua cenderung menghasilkan telur infertil.
  • Kondisi kesehatan: Ayam yang sakit atau mengalami stres juga dapat menghasilkan telur infertil.
  • Nutrisi: Kekurangan nutrisi tertentu dapat memengaruhi kualitas telur dan menyebabkan infertilitas.

 Perbedaan Telur Fertil dan Infertil

Karakteristik

Telur Fertil

Telur Infertil

Pembuahan

Telah dibuahi oleh sperma

Tidak dibuahi oleh sperma

Potensi menetas

Dapat menetas

Tidak dapat menetas

Cangkang

Lebih tebal, kuat, dan berwarna cerah

Lebih tipis, rapuh, dan berwarna pucat

Kuning telur

Lebih bulat dan padat

Kurang bulat dan kurang padat

Masa simpan

Lebih lama

Lebih pendek

 Perbedaan Utama

  • Adanya Embrio:
    • Telur Fertil: Memiliki titik putih kecil pada kuning telur yang merupakan calon embrio. Jika diteropong, embrio ini akan terlihat berkembang seiring waktu.
    • Telur Infertil: Tidak memiliki titik putih tersebut, sehingga kuning telur terlihat lebih homogen.

 Potensi Menetas:

    • Telur Fertil: Dapat menetas menjadi anak ayam jika diinkubasi dalam kondisi yang tepat.
    • Telur Infertil: Tidak dapat menetas karena tidak ada embrio yang berkembang.
  • Penerapan:
    • Telur Fertil: Digunakan untuk penetasan dan produksi anak ayam.
    • Telur Infertil: Biasanya dikonsumsi sebagai makanan.

 Cara Membedakan:

  • Peneropongan: Cara paling umum adalah dengan meneropong telur menggunakan ovoskop. Telur fertil akan menunjukkan adanya pembuluh darah dan pertumbuhan embrio, sedangkan telur infertil akan terlihat lebih transparan.
  • Berat: Telur fertil cenderung sedikit lebih berat dibandingkan telur infertil karena adanya pertumbuhan embrio.
  • Bentuk: Telur fertil cenderung memiliki bentuk yang lebih sempurna dan simetris.

 Mengapa Penting Membedakannya?

  • Industri Peternakan: Dalam industri peternakan unggas, pembedaan telur fertil dan infertil sangat penting untuk memaksimalkan hasil penetasan dan mengurangi biaya produksi.
  • Konsumsi: Bagi konsumen, mengetahui perbedaan ini dapat membantu dalam memilih telur yang sesuai dengan kebutuhan.

 Bahaya Konsumsi Telur Infertil

  • Tidak aman: Telur infertil yang sudah lama disimpan dapat menjadi sarang bakteri dan berpotensi menyebabkan keracunan makanan.
  • Gizi kurang: Meskipun kandungan nutrisinya mirip dengan telur fertil, namun telur infertil cenderung lebih cepat busuk dan kehilangan sebagian nutrisinya.

Meskipun secara kasat mata telur fertil dan infertil terlihat sama, namun keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dari segi biologis dan pemanfaatannya. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih bijak dalam memilih dan mengelola telur. Penting untuk diketahui juga bahwa, tidak semua telur fertil akan menetas. Beberapa faktor seperti genetika, kondisi inkubasi, dan kesehatan induk dapat mempengaruhi tingkat penetasan

Dipublikasi Pada : 23-01-2025