By: Yunindah L Lapihu
Pada dasarnya kandang berfungsi sebagai pelindung bagi ternak dan penunjang produktivitasnya. Adapun beberapa fungsi kandang yakni: melindungi ternak dari berbagai perubahan cuaca atau iklim yang ekstrem (panas, hujan dan angin); mencegah dan melindungi ternak dari binatang buas; menjaga keamanan ternak dari pencurian; mencegah dan melindungi ternak dari penyakit; memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan, minum, dan perkawinan; mempermudah dalam pengambilan, pengumpulan dan pembersihan kotoran (feses, urine dan sisa pakan); dan meningkatkan efesiensi penggunaan tenaga kerja. Kadang-kadang, fungsi kandang juga disesuaikan dengan tatalaksana dan cara pemeliharaan ternak baik secara intensif, ekstensif maupun pemeliharaan semi intensif.
Saat mendesai bangunan kandang atau perkandangan, diperlukan perencanaan yang seksama. Perencanaan tersebut perlu mempertimbangkanpersyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dari sebuah bangunan perkandangan. Kandang yang memenuhi persyaratan akan membuat suatu usaha semakin baik. Karena dengan semakin baiknya persyaratan kandang, ternak yang dipelihara akan semakin sehat. Beberapa persyaratan kandang yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1. Pemilihan lokasi
Beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi kandang antara lain:
- Tersedianya sumber air, terutama untuk minum, memandikan ternak dan membersihkan kandang;
- Dekat dengan sumber pakan;
- Topografi (struktur tanah (berpori), permukaan tanah lebih tinggi dari daerah sekitarnya;
- Transportasi mudah, terutama untuk pengadaan pakan dan pemasaran;
- Areal yang ada dapat diperluas.
- Letak bangunan
- Mempunyai permukaan yang lebih tinggi dengan kondisi sekelilingnya, sehingga tidak terjadi genangan air dan pembuangan kotoran lebih mudah.
- Tidak berdekatan dengan bangunan umum atau perumahan, minimal 10 meter
- Tidak menggangu kesehatan lingkungan
- Agak jauh dengan jalan umum
- Air limbah tersalur dengan baik
3. Kontuksi
Konstruksi kandang harus kuat, mudah dibersihkan, mempunyai sirkulasi udara yang baik, tidak lembab dan mempunyai tempat penampungan kotoran beserta saluran drainasenya. Kontruksi kandang harus mampu menahan beban benturan dan dorongan yang kuat dari ternak, serta menjaga keamanan ternak dari pencurian. Dalam mendesain konstruksi kandang sapi potong harus didasarkan agroekosistem wilayah setempat, tujuan pemeliharaan, dan status fisiologis ternak. Model kandang sapi potong didataran tinggi, diupayakan lebih tertutup untuk melindungi ternak dari cuaca yang dingin, sedangkan untuk dataran rendah kebalikannya yaitu bentuk kandang yang lebih terbuka. Tipe dan bentuk kandang dibedakan berdasar status fisiologis dan pola pemeliharaan yaitu kandang pembibitan, penggemukan, pembesaran, kandang beranak/menyusui, kandang pejantan, kandang paksa (kandang jepit), dll. Dalam pemilihan bahan kandang hendaknya disesuaikan dengan kemampuan ekonomi dan tujuan usaha untuk jangka panjang, menengah atau pendek. Pemilihaan bahan kandang hendaknya minimal tahan untuk jangka waktu 5 – 10 tahun, dengan memanfaatkan dari bahan-bahan lokal yang banyak tersedia.
4. Perlengkapan kandang
Beberapa perlengkapan kandang untuk sapi potong meliputi : palungan yaitu tempat pakan, tempat minum, saluran drainase, tempat penampungan kotoran, gudang pakan dan peralatan kandang. Disamping itu harus dilengkapi dengan tempat penampungan air yang terletak diatas (tangki air) yang dihubungkan dengan pipa ke seluruh kandang.
Kandang dibuat dengan tujuan untuk melindungi ternak sapi dari gangguan yang merugikan ternak. Selain itu juga untuk memudahkan dalam penanganan ternak, penanganan kotoran yang mempunyai nilai ekonomis. Pembangunan kandang memerlukan pemilihan lokasi, tata letak dan konstruksi yang tepat sehingga dapat memberikan kenyamanan kepada ternak.