Sumber : pertanianku.com
Bahan organik yang dapat digunakan untuk membuat pupuk organik dapat berupa bahan organik basah dengan kandungan air yang cukup tinggi seperti urine sapi. ?Urine sapi?dapat diolah menjadi pupuk organik cair yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.
Sebelum digunakan. urine sapi perlu difermentasikan terlebih dahulu agar aman untuk tanaman. Selama proses fermentasi. Anda memerlukan bahan-bahan pendukung seperti gula merah atau tetes tebu. beberapa jenis rempah-rempah. air. dan bakteri dekomposer. Berikut ini ulasan lebih lanjut mengenai bahan dan cara pembuatan pupuk organik dari urine sapi.
Bahan-bahan:
- Urine sapi 20 liter
- Gula merah 1 kg atau tetes tebu 1 liter
- Empon-empon (kunyit. lengkuas. temu ireng. jahe. kencur. brotowali) masing-masing 1kg
- Air rendaman kedelai 1 gelas atau urea 1 sendok makan
- Bakteri dekomposer (EM4. Sima. Mbio. atau yang lainnya)
- Air 4 liter
Cara pembuatan:
- Tumbuk halus empon-empon dan rebus hingga mendidih.
- Dinginkan rebusan empon-empon.
- Campurkan empon-empon dengan bahan yang lain di dalam wadah jerigen.
- Tutup rapat jerigen dan diamkan selama 3 minggu.
- Buka tutup jerigen secara rutin setiap hari untuk mengeluarkan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan organi
Cara penggunaan:
Pupuk organik cair dapat digunakan dengan kadar 10 persen. Artinya. Anda perlu mencampur 1 liter pupuk organik cair dengan 10 liter air. Pupuk organik dapat diaplikasikan melalui daun tanaman. Pupuk juga dapat digunakan untuk merendam bibit tanaman yang akan ditanam. Perendaman dilakukan maksimal selama 10 menit.
Pupuk organik dari urine sapi bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan akar tanaman pada benih atau bibit. Selain itu. pupuk organik cair ini dapat bertindak sebagai pupuk daun organik.
Selain memenuhi kebutuhan nutrisi. pupuk organik cair juga dapat digunakan sebagai pestisida organik untuk mengatasi serangan thrip yang membuat daun tanaman menggulung.