By: Fitri Salih
Senin. 15 Juni 2020 Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang beserta jajarannya mengikuti rapat koordinasi yang digelar oleh Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) melalui video conference dengan tema bahasan utama adalah Pemantapan Pelatihan Berbasis Teknologi Informasi. Rapat yang dipimpin langsung oleh Kepala Puslatan Ir.Bustanul Arifin Caya M.DM ini membahas Sasaran Umum Badan Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) yakni terwujudnya Sumberdaya Manusia Pertanian Yang Profesional. Mandiri. Daya Saing dan Wirausaha. Perwujudan sasaran utama tersebut dilakukan melalui 4 strategi utama yakni pemantapan sistem penyuluhan pertanian terpadu dan modern. pemantapan sistem pelatihan vokasi pertanian berbasis kompetensi dan daya saing. pemantapan pendidikan vokasi pertanian yang kompetitif serta pemantapan reformasi birokrasi.
Puslatan sendiri memiliki 4 kegiatan utama dalam mewujudkan sasaran umum BPPSDMP yakni ?peningkatan kompetensi aparatur dan non aparatur melalui pelatihan vokasi. fungsional. menajemen dan kewirausahaan. standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian. penumbuhan dan penguatan pusat pelatihan pertanian perdesaan swadaya serta pengembangan kerjasama pelatihan teknis dan manajemen baik ?dalam negeri maupun luar negeri.
Menghadapi revolusi industri 4.0 serta ditambah dengan kondisi pandemic covid-19. Puslatan mengembangkan bentuk pelatihan menjadi pelatihan berbasis Teknologi Informasi. Hal ini juga dilakukan karena kegiatan pelatihan dengan metode ini dapat menghilangkan batas jarak. ruang dan waktu serta. meningkatkan pemanfaatan sarana IT di Puslatan serta penghematan biaya. Dasar acuan pelaksanaan pelatihan berbasis teknologi informasi ini salah satunya adalah Peraturan Menteri Pertanian Nomor 37/Permentan/SM.120/08/2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian.
Bentuk pelatihan berbasis IT yang dilaksanakan oleh Puslatan diwujudkan dalam bentuk Learning Management system (LMS) yang memadukan 3 komponen utama yakni Course Designer sebagai penentu jenis pelatihan. kurikulum. identifikasi kebutuhan pelatihan dan sebagainya. Komponen kedua adalah Trainer sebagai Penyusun bahan paket pembelajaran. berinteraksi dengan peserta dan memantau kemajuan berlatih peserta. Komponen yang terakhir adalah Participants yang akan mengikuti seluruh proses pembelajaran meliputi ?akses materi. diskusi dan mengirimkan tugas. Wujud nyata dari Learning Management System oleh pusalatan ini dapat diakses melalui website bertanioncloud.com dan elearningpuslatan.com. Hingga saat ini jumlah e-learning yang dapat diakses diwebsite tersebut telah mencapai 17 volume yang merupakan partipasi dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Puslatan. BBPP Kupang sendiri telah berpartisipasi dalam 1 judul e-learning yakni Pemilihan Bibit Sapi Bali yang diinisiasi oleh widyaiswara BBPP Kupang. ??
Kepala Puslatan Ir.Bustanul Arifin Caya M.DM menjelaskan bahwa e-learning itu sendiri memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah penghematan biaya. fleksibilitas karena pembelajaran dapat dilaksanakan kapan dan dimana saja selama ada jaringan internet. peserta juga dapat belajar sesuai kemampaun masing-masing. Selain itu pembelajaran dengan metode e-learning juga dirasa lebih efektif dan pendistribusian materi berjalan lebih cepat karena menggunakan jaringan. Beliau juga mengharapkan agar semua UPT dapat terus berinovasi melakukan pelatihan berbasis e-learning sehingga semakin banyak judul pelatihan yang dapat diakses oleh masyarakat melalui website puslatan.
Kepala BBPP Kupang drh Bambang Haryanto. MM dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa mengikuti arahan dari Puslatan. BBPP Kupang terus berinovasi melakukan pelatihan-pelatihan berbasis teknologi informasi sehingga masyarakat diharapkan tetap bisa produktif ditengah pandemi covid 19. meskipun ada beberapa daerah binaan BBPP Kupang yang belum memiliki jaringan internet yang stabil namun pihak BBPP Kupang terus berupaya menjadi penyambung informasi-informasi yang bermanfaat melalui media-media yang lebih mudah diakses oleh masyarakat di daerah sehingga keinginan Kepala Puslatan agar semua masyarakat dapat mengakses materi-materi e-learning di website puslatan dapat terwujud demi peningkatan Sumber Daya Manusia Pertanian meskipun dalam kondisi yang terbatas.