Sumber: Pertanianku.com
Pernahkah Anda mendengar sapi belgian blue? Jenis sapi ini merupakan sapi hasil persilangan yang dilakukan oleh Balai Embrio Ternak. Keunggulan sapi belgian blue digadang-gadang dapat menghasilkan karkas sapi berkualitas dengan jumlah yang lebih besar dibanding sapi kebanyakan.
Sapi belgian blue merupakan jenis sapi unggul. Badannya sangat besar dengan jumlah karkas lebih dari 73 persen. Biasanya. sapi potong hanya memiliki berat karkas hingga maksimal 60 persen. Tentu saja hal ini membuat sapi belgian blue menjadi sapi unggul yang difavoritkan para peternak.
Postur tubuh sapi ini berukuran besar. Secara visual. Anda dapat melihat otot-ototnya yang menyembul di bagian tubuhnya. Sapi belgian blue dapat mencapai tinggi 1.2?1.5 meter dengan berat 1.100?1.250 kilogram. Jika dipelihara secara intensif. bobot sapi ini dapat mencapai 1.500 kilogram.
Dengan ciri tubuh demikian. sapi belgian blue mampu menandingi banyak jenis sapi di Indonesia. Umumnya. sapi lokal yang banyak dipelihara memiliki ukuran setengah hingga sepertiga lebih kecil daripada sapi belgian blue.
Walaupun tubuhnya sangat bongsor. sapi ini hanya memiliki jeroan sebanyak 15 persen dari total tubuhnya. Oleh karena itu. sapi jenis ini lebih cocok diberi pakan berupa konsentrat. biji-bijian. dan bungkil kedelai. Pakan umum seperti rumput-rumputan kurang direkomendasikan karena ukuran lambung sapi yang kecil.
Sapi belgian blue berasal dari Belgia. Ras sapi ini dikembangkan dari persilangan sapi friesian holstein dengan sapi durham shorthorn. Hasil persilangan ini menghasilkan sapi dengan pertumbuhan otot yang cepat. Jadi. daging yang dihasilkan pun lebih banyak dan hanya memiliki sedikit lemak.
Perkembangan otot yang pesat ini terjadi karena adanya mutasi gen secara alami yang terjadi pada sapi belgian blue. Mutasi tersebut terjadi pada gen yang mengode protein myosantin. yakni protein yang berperan dalam pengembangan otot. Oleh karena itu. pertumbuhan otot pada sapi pun menjadi maksimal.
Bibit sapi unggul seperti sapi belgian blue ini memerlukan riset yang panjang. hingga 15?20 tahun lamanya. Lamanya proses ini belum termasuk proses perkembangbiakannya yang memakan waktu 3?5 tahun. Selain itu. sebelum dapat dirilis ke masyarakat dan peternak. bibit sapi unggul harus mampu menurunkan genetik unggulnya hingga 90 persen dan telah diturunkan hingga F4.?