Sumber : pertanianku.com
Jamur tiram termasuk jenis jamur yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Tak hanya lezat, jamur tiram juga mengandung zat gizi yang bermanfaat untuk tubuh. Jamur dapat diolah menjadi berbagai masakan, mulai dari menu lauk hingga camilan yang renyah seperti keripik. Kandungan gizi yang paling tinggi adalah protein, kemudian berbagai mineral anorganik dan rendah lemak.
Jamur tiram juga mengandung sejumlah karbohidrat serat dan beberapa vitamin, terutama vitamin B kompleks dan vitamin C. Berdasarkan hasil penelitian tercatat bahwa tiram putih mengandung protein 19–30 persen, karbohidrat 50–60 persen, serta mengandung sejumlah asam amino, vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B5 (asam panthotenat), B7 (biotin), vitamin C, dan mineral lainnya.
Kandungan protein
Kadar protein dalam jamur tiram berkisar 20–40 persen berat kering sehingga lebih baik dibanding sumber protein lain seperti kedelai atau kacang-kacangan. Selain itu, protein jamur mudah dicerna dan banyak mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, khususnya lisin dan leusin.
Mineral
Mineral yang terkandung dalam jamur tiram adalah mineral makro dan mikro, seperti kalsium, fosfor, natrium, kalium, magnesium, besi, tembaga, mangan, dan seng yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Rendah lemak
Kandungan lemaknya yang rendah dengan komposisi lemak mayoritas (72–85 persen) terdiri atas asam lemak tidak jenuh membuat jamur cocok dikonsumsi orang yang sedang diet. Lemak jamur terutama terdiri atas senyawa asam linoleat. Kandungan asam linoleat yang tinggi inilah yang menjadikan jamur tiram sebagai makanan yang menyehatkan.
Senyawa lektin
Senyawa lektin di dalam jamur putih telah dibuktikan sebagai senyawa antitumor. Oleh karena itu, tidak heran, di Jepang jamur tiram sering disebut sebagai jamur obat/hiratake.
Senyawa tanin
Senyawa tanin yang terdapat di dalam jamur berfungsi sebagai antimikroba dan senyawa penghambat penyerapan zat besi.