By: Ami Daiman
Perkembangan teknologi untuk perpustakaan. saat ini sangat pesat. Baik teknologi software. maupun hardware. Konsep interoperabilitas. telah mengantarkan era baru pengembangan teknologi di perpusakaan menjadi lebih dinamis. Informasi di era teknologi informasi merupakan sesuatu yang sangat mudah diperoleh oleh setiap orang. namun kemampuan menelusur informasi yang baik belum dimiliki setiap orang.
Menyikapi hal tersebut Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP Kupang) Menugaskan Elisabeth Yaku Danga Pengelola Perpustakaan untuk mengikuti Temu Teknis Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan Lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta. pada 12 ? 15 Februari 2020.
Kegiatan tersebut digagas Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA Bogor). Dengan menampilkan Pembicara Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando dengan materi Akselerasi Transformasi Perpustakaan Pertanian Berbasis Inklusi Sosial. Peningkatan Soft Skill Pustakawan dan Pengelola Perpustakaan yang disampaikan oleh Rudi Hernanda. S.S.N. Pengembangan Sumberdaya perpustakaan Berbasis inklusi Sosial oleh Drs.Deni Kurniadi. M.Hum. Pengembangan kepustakawanan Berbasis SKKNI oleh Kapus pengembangan Pustakawan Pengembangan Perpustakaan Khusus Berbasis Inklusi Sosial oleh Drs.Supriyanto. M.Si. Penyusunan Rancangan kerja Pengembangan Perpustakan Petanian Berbasis Inklusi Sosial di UK/UPT/Wilayah oleh Ir. Heryati Suryantini. M.Sc. Pengantar dan Installing: Migrasi data Inlislite oleh Tim Pustaka.
Perpustakaan sebagai salah satu lembaga pengelola informasi harus memiliki kemampuan ini. Informasi yang dikelola. dapat berupa fisik maupun non fisik. Dalam pengelolaan informasi. diperlukan dukungan teknologi yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.
? Pemustaka di era millennial sangat familiar dengan hal yang bernama informasi. oleh karena itu perpustakaan dan pustakawan harus memiliki kemampuan untuk dapat melayani pemustaka ini? ujar Bando
Lanjut Bando ? Teknologi informasi yang berkembang harus menjadi mitra bagi perpustakaana untuk dapat selalu melayani pemustaka serta melakukan inovasi dan kreatifitas agar eksistensinya dapat terus terjaga di mata masyarakat selain itu pentingnya membudayakan membaca?
Bando megungkapkan budaya membaca juga menjadi sorotan tersendiri bagi generasi masa depan indonesia. minimnya budaya membaca sangat memperihatinkan okeh karena itu pustakawan juga dituntut untuk lebih kreatif dalam hal memperomosikan perpustakaan agar menjadi daya tarik bagi para pemustaka khususnya di Balai Pelatihan.