By: Yunindah L Lapihu
Hama atau organisme pengganggu tanaman, merupakan salah satu masalah dalam berkebun atau bercocok tanam. Penyemprotan pestisida adalah metode yang paling umum dilakukan banyak orang untuk membasmi hama atau organisme pengganggu tanaman tersebut. Namun, penggunaan pestisida sering menimbulkan kekuatiran tentang efek jangka panjang pada Kesehatan manusia dan lingkungan. Pestisida, terutama pestisida sintesis, adalah biosida yang mempunyai kandungan yang membahayakan bukan hanya pada hama atau organisme pengganggu tetapi juga pada manusia dan hewan lain, seperti tanaman, ternak, dan organisma penting lainnya. Bahkan, orang yang sering berhubungan dengan pestisida secara bertahap akan mengalami dampak negatif pada kesehatan mereka jika penggunaan pestisida tidak diimbangi dengan perlindungan dan perawatan kesehatan yang tepat. Orang terkontaminasi oleh pestisida tidak hanya saat digunakan, tetapi juga saat dipersiapkan atau sesudah penyemprotan.
Salah satu cara mengusir hama dengan aman yakni dengan menggunakan perangkap kuning. Si kuning ini biasa dikenal sebagai perangkap likat kuning atau perangkap kuning atau lebih familiar dengan sebutan yellow trap. Yelow trap berasal dari dua istilah asing, Yellow berarti kuning, trap artinya jebakan/perangkap. Jadi, yellow trap merupakan sebuah perangkap atau jebakan yang berwarna kuning yang bisa mengurangi populasi organisme pengganggu tanaman yag ada disekitar areal pertanaman. Karena tidak menggunakan bahan kimia yang dapat mengontaminasi tanaman, metode ini cukup aman. Si kuning ini bisa digunakan untuk menjebak serangga yang menyerang tanaman.
Mengapa warna kuning? Indera penglihatan serangga sangat peka terhadap warna cerah, terutama kuning. Serangga tersebut akan tertarik dengan warna kuning dan mendekati sumber warna. Hal ini yang dijadikan dasar untuk membuat perangkap tersebut. Sesuai namanya, perangkap ini akan diselimuti warna kuning yang mencolok. Kemudian akan diberi perekat yang bisa memerangkap hama. Si kuning ini cocok digunakan untuk menjebak hama seperti lalat buah, wereng, ngengat dan kepik yang sering mewabah di areal pertanaman.
Untuk membuat perangkap kuning sangat mudah, perangkap kuning dapat dibuat menggunakan bahan bahan bekas yang ada disekitar kita. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat Si kuning sebagai berikut: pisau/cutter, cat warna kuning, botol plastik bekas, bambu atau kayu, dan lem tikus. Cara membuatnya sebagai berikut:
- Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
- Cat botol plastik dengan menggunakan cat warna kuning. Jika botol plastik bekas sudah berwarna kuning, maka tidak perlu dicat lagi. Jika menggunakan cat, maka ditunggu sampai cat kering.
- Oleskan lem tikus ke botol yang sudah berwarna kuning. Sebenarnya tidak hanya lem tikus saja, melainkan banyak bahan di sekitar yang bisa kita gunakan. Misalnya oli, minyak goreng, atau isolasi double tip. Alasan menggunakann lem tikus karena daya rekatnya yang kuat.
- Botol yang sudah diolesi lem, selanjutnya diberi penyangga menggunakan kayu/bambu.
Si kuning atau yellow trap ini bisa dipasang dengan cara ditancapkan di atas bedengan, dengan posisi sekitar 5 cm di atas tanaman. Pastikan posisi perangkap kuning berada lebih tinggi dari tanaman agar mencolok perhatian serangga, dibiarkan saja dalam hitungan menit kadang sudah ada hama yang terperangkap. Si kuning sebaiknya dipasang sekitar satu minggu setelah masa tanam agar bisa menekan serangan hama secara optimal.