Sukses Budidaya Udang Vannamei di Tambak

Sumber : pertanianku.com

Salah satu komoditas perikanan yang memiliki potensi cukup bagus adalah udang vannamei atau sering disebut juga udang vaname. Hal ini karena permintaan dan tingkat konsumsi udang vaname cukup tinggi, baik dalam maupun luar negeri.

Untuk itu, guna terus menggenjot pengembangan industri perudangan tanah air, pemerintah melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara (BBPBAP) Jepara berupaya meningkatkan produksi dan mengembangkan inovasi di bidang budidaya udang vannamei. Tujuan utama program ini adalah membangkitkan kembali tambak-tambak yang terbengkalai.

Seperti di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, yang sebelumnya merupakan kawasan usaha budidaya udang windu. Namun, tambak tersebut akhirnya mangkrak karena serangan penyakit whitespot pada 1980-an dan akhirnya membuatnya tak memproduksi udang lagi, dan para petambak pun juga tidak mau membudidayakan udang lagi.

Salah satu petambak udang vannamei di Desa Patramanggala, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, adalah Rohadi. Berawal mendapat informasi dari teman pembudidaya udang bahwa budidaya udang sangat menguntungkan, akhirnya pria yang sebelumnya menjadi pembudidaya bandeng memulai terjun ke budidaya udang vannamei.

“Awalnya saya coba terjun ke udang vannamei dengan modal nekat tanpa memperhatikan pemeliharaan udang yang baik. Tanam udang umur 22 hari sebanyak 800 ekor benih pada 6 kolam (luas per kolam 3.500—4.000 meter) mati semua,” ungkap Rohadi.

Saat memulai usaha, Rohadi menggelontorkan modal sebesar Rp200—Rp250 juta untuk merehabilitasi kolam, membeli benur, pakan, dan saran produksi pendukung lainnya.

“Kita ini tidak menyadari bahwa dalam budidaya udang vannamei diperlukan juga pengetahuan tentang budidaya yang baik dan benar. Misalnya, pemakaian sterilisasi air yang kita tidak pakai,” paparnya.

Setelah dipertemukan dan dibantu oleh staf BBPBAP Jepara pada akhir tahun lalu, Rohadi mulai dibimbing bagaimana cara budidaya udang vannamei supaya berhasil. Mulai dari tata cara tanam benih, pergantian air, sterilisasi air, sampai pemberian obat-obatan.

“Alhamdulillah tanam 300 ribu benih pada 2 petak bisa panen 6 ton udang. Itupun tidak maksimal, karena panen dini untuk menghindari kerugian akibat banjir,” sebutnya.

Dipublikasi Pada : 25-07-2023