Sumber : pertanianku.com
Tidak semua?pejantan sapi?dapat menghasilkan semen yang baik untuk inseminasi buatan. Menurut SNI. semen beku sapi dan kerbau harus berasal dari pejantan yang sudah terseleksi berdasarkan standar bibit yang berlaku. yakni garis keturunannya. kemampuan produksi. dan reproduksi keturunan.
Keberadaan pejantan yang berkualitas memegang peranan penting dalam rangka pengendalian kualitas genetik dari populasi ternak di masa datang. Oleh karena itu. keberlangsungan usaha peternakan sangat bergantung pada keberhasilan dalam menghasilkan pejantan unggul secara kontinu.
Dalam usaha peternakan sapi perah. digunakan suatu nilai indeks untuk memlih pejantan IB. Nilai indeks tersebut bernama Total Performance?Index?(TPI) yang merupakan kombinasi dari kemampuan pejantan menurunkan sifat produksi susu. persentase lemak susu. dan tipe pada anak betinanya. Berikut ini beberapa persyaratan yang harus dipenuhi ketika sedang melakukan seleksi pejantan sapi.
Telah lulus uji
Pejantan yang dipelihara merupakan pejantan unggul yang sudah lulus uji. Pejantan tersebut biasanya didapatkan dari hasil penjaringan ternak. Penjaringan ternak oleh unit pelaksana teknis di daerah harus mengikuti petunjuk teknis penjaringan yang telah ditetapkan. Selain itu. pejantan tersebut juga bisa diperoleh melalui pengadaan dari luar negeri.
Persyaratan teknis
Sapi pejantan yang dipilih harus memiliki catatan silsilah tertuanya. sudah terseleksi dengan benar dan terarah sebagai pejantan unggul berdasarkan catatan kemampuan produksi dan reproduksi dari garis keturunannya. serta memenuhi persyaratan kesehatan hewan.
Persyaratan reproduksi
Pejantan yang dipilih harus melalui uji performa unutk mengetahui kondisi reproduksi pejantan. Pejantan yang dinyatakan lulus uji memiliki libido yang tinggi.?serving ability?(kesanggupan melayani/mengawini) tinggi. dan lingkar?skortum breed/rumpun sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Identitas pejantan
Identifikasi pejantan mutlak diperlukan untuk pencatatan. pengamatan. dan penandaan produksi semen. Identifikasi tersebut dapat diakukan dengan pemasangan identitas pejantan. data pejantan yang memuat nama serta kode pejantan. dan buku induk pejantan.
Apkir
Apkir atau pengeluaran pejantan dilakukan ketika pejantan sudah digunakan selama 6?7 tahun. tidak memenuhi syarat sebagai pejantan unggul karena tidak produktif. dan terkena penyakit hewan yang menular.