Sumber : pertanianku.com
Mahoni (Swietenia macrophylla) terkenal sebagai tanaman berkayu keras yang sering ditanam di tepi jalan sebagai tanaman pelindung. Kayu keras asal tanaman mahoni kerap digunakan untuk membuat perabotan rumah tangga serta barang ukiran. Nyatanya, tak hanya menghasilkan kayu keras, tanaman mahoni juga dapat menghasilkan beberapa produk lainnya yang bernilai ekonomi. Simak ulasannya berikut ini.
Buah mahoni
Tempurung buah mahoni yang matang di pohon akan terbelah menjadi lima. Setelah itu, biji tanaman akan berjatuhan dengan gerakan berputar seperti baling-baling helikopter. Kejadian ini menarik perhatian anak-anak. Biji-biji yang dilemparkan setinggi-tingginya akan berjatuhan dengan cara berputar. Biji yang masih utuh beserta dengan tangkainya bisa digunakan kembali.
Biji buah mahoni
Biji mahoni berwarna putih, rasanya sangat pahit, tetapi bagian ini memiliki nilai ekonomi yang cukup menjanjikan. Biji mahoni bisa dimanfaatkan sebagai komoditas obat-obatan. Berdasarkan beberapa referensi, diketahui biji mahoni mengandung senyawa antibakteri.
Di Malaysia, ada beberapa tanaman mahoni yang buahnya tidak bisa dipetik sembarangan. Pasalnya, buah tersebut dinyatakan sebagai milik kerajaan. Hal ini ditandai dengan adanya poster yang ditempel di salah satu pohon.
Kulit buah mahoni
Kulit buah mahoni memiliki struktur yang kuat menyerupai tempurung dan bersifat keras. Bagian kulit buah mahoni berpotensi jadi bahan baku karbon aktif atau arang karbon. Hanya saja ketersediaan kulit buah mahoni hanya terjadi ketika musim berbuah, yakni dua kali dalam setahun. Selain itu, kulit buah biasanya berjatuhan terbawa angin dan berakhir berserakan menjadi sampah.
Kulit batang pohon mahoni
Kulit batang pohon mahoni akan mengelupas dalam periode waktu tertentu dari batang kayu. Jika diintensifkan, bagian kulit ini dapat menjadi komoditas bernilai ekonomi karena bisa dijadikan sebagai sumber pewarna alami. Pewarna ini dapat dijadikan untuk membatik. Kulit batang mahoni dapat menghasilkan pewarna dengan rona cokelat kemerahan.
Sampah daun mahoni
Tanaman mahoni akan merontokkan daunnya ketika musim kemarau. Setelah memasuki musim hujan, tunas daun akan bermunculan kembali. Daun yang dirontokkan oleh tanaman terbilang cukup banyak dan seringkali hanya berakhir menjadi sampah yang dibakar. Padahal, daun mahoni dapat diolah menjadi kompos. Proses pengomposan daun mahoni jauh lebih mudah karena ukuran daunnya relatif kecil sehingga Anda tidak perlu mencacahnya lagi.