Sumber : pertanianku.com
Tanaman yang satu ini mungkin tak banyak diketahui orang. Adalah ketapang yang dipercaya dapat digunakan untuk mengatasi persoalan air pada budidaya perikanan.
Tanaman ini bermanfaat dalam dunia perikanan. Kebanyakan ikan di daerah beriklim tropis yang suka hidup di sungai dan danau dengan kondisi air yang berwarna cokelat. Warna cokelat tersebut disebabkan oleh daun ketapang.
Daun ketapang yang digunakan adalah daun ketapang yang telah mengering. Dau ketapang kering dapat melepaskan asam organik seperti humic dan tannin, yang dapat menurunkan pH air, dan menyerap bahan-kimia berbahaya serta memberikan kondisi air yang nyaman bagi ikan.
Asam humic adalah suatu campuran yang kompleks pembusukan sebagian bahan-bahan organik. Asam humic dari air tawar berasal dari beberapa sumber terbanyak datang dari tanah hasil pembusukan tanaman.
Asam humic mengandung belerang, fosfor, dan nitrogen serta bermacam-macam zat lain seperti Ca, Mg, Cu, Zn, dan lain lain. Asam humic dapat dipecah ke dalam dua kelompok berdasar pada ukuran dan polaritas masing-masing komponennya. Pecahan yang lebih kecil yang lebih polar dinamakan asam fulvic dan yang lebih besar yang bukan polar biasanya disebut asam humic.
Asam tannin, lignin, dan fulvic adalah subkelas dari asam humic. Mereka semua mewarnai air sehingga menguning. Asam humic dan tannin sangat bermanfaat untuk banyak orang karena dapat menghambat berbagai jenis bakteri yang membahayakan kesehatan ikan peliharaan.
Asam humic dan tannin juga dapat menyerap dan menetralkan racun dari bahan kimia logam berat seperti seng, almunium, dan tembaga.