By: Rudiansyah
Dalam upaya berkelanjutan untuk memajukan sektor pertanian lokal, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata hari ini secara resmi membuka Pelatihan Teknis Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) selama lima hari. Acara pembukaan yang merupakan hasil kolaborasi strategis antara Dinas Pertanian Lembata dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur di bidang pertanian.
Pelatihan ini diikuti oleh 11 peserta terpilih dari lingkungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan teknis para peserta dalam mengadopsi berbagai teknologi dan praktik mutakhir, khususnya dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa Brigade Pangan akan terus diperkuat sebagai garda terdepan modernisasi pertanian. Program Brigade Pangan merupakan bagian dari strategi akselerasi swasembada pangan nasional, sekaligus upaya konkret dalam meregenerasi petani di tengah tantangan perubahan iklim dan ketahanan pangan global.
“Program ini dirancang untuk mendorong pertanian berbasis bisnis dan teknologi yang dikelola oleh generasi muda,” kata Mentan Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa keberhasilan Brigade Pangan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya.
“Pelatihan peningkatan kompetensi brigade pangan adalah kunci SDM pertanian yang unggul, adaptif, dan inovatif sehingga pertanian maju dan modern menciptakan pertanian yang berkelanjutan,” ujar Santi.
Acara diawali dengan sambutan dari Marthen Leonard Ressie, SP., M.Si, yang mewakili Panitia Penyelenggara BBPP Kupang. Beliau memaparkan secara rinci mengenai fokus pelatihan yang berorientasi pada peningkatan kapasitas SDM dan menekankan harapan besarnya.
"Kami berharap pelatihan lima hari ini dapat menjadi bekal berharga bagi para peserta untuk mengaplikasikan ilmu dan teknologi terbaru dalam peran mereka sehari-hari, demi kemajuan pertanian di Lembata," tegas Marthen
Pelatihan kemudian dibuka secara resmi oleh Fabianus Kowa Keraf, SP., M.Si, selaku Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang.
Dalam sambutannya, Fabianus Kowa Keraf menekankan bahwa pelatihan semacam ini adalah investasi jangka panjang yang krusial bagi pengembangan pertanian lokal. Beliau memberikan tiga pesan kunci kepada seluruh peserta Berpartisipasi aktif dalam setiap sesi pelatihan yang akan berlangsung selama lima hari ke depan, Memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin untuk menggali dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan, Menerapkan ilmu yang diperoleh setelah pelatihan dalam tugas dan fungsi masing-masing untuk memberikan dampak nyata di lapangan.
Pembukaan pelatihan diakhiri dengan simbolis penyematan tanda peserta kepada perwakilan peserta dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
Diharapkan, melalui peningkatan kompetensi aparatur dalam pengendalian POPT ini, para peserta dapat menjadi agen perubahan yang mampu mengimplementasikan praktik pertanian terbaik, sehingga berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Lembata.
