Sumber : pertanianku.com
Ikan nilem merupakan salah satu ikan yang dibudidaya di Tasikmalaya. Sedari dulu, ikan berukuran 5–8 cm ini digoreng kering dan dijadikan sebagai camilan dan oleh-oleh khas Tasik. Waktu budidaya singkat dan cukup dengan pakan alami berupa plankton dan lumut yang tumbuh secara alami, membuat usaha ini minim biaya produksi. Tak ayal pembiddaya nilem balita mampu meraup untung besar. Bagaimana teknik budidaya ikan nilem balita berikut penjelasannya.
Ikan nilem balita cocok dibudidaya di atas lahan dengan ketinggian 150–1.000 mdpl, dengan suhu 18 °C–28 °C. Ikan Nilem Balita sudah banyak dibudidaya di beberapa daerah pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
- Persiapan Kolam
Pemijahan dapat dilakukan dalam kolam semen sedangkan untuk pembesaran dilakukan dalam kolam tanah. Pasalnya Ikan Nila Balita memerlukan pakan alami berupa lumut maupun plankton yang tumbuh subur di dasar maupun pinggiran kolam. Setiap kolam yang akan digunakan untuk pembesaran, dikeringkan selama 2 minggu dan ditaburi kapur sebanyak 50 kg untuk mematikan bakteri patogen dalam tanah. Setelah itu, kolam diisi air dan larva baru ditebar setelah kolam terisi air 3 hari.
- Indukan dan Pemijahan
Pemijahan dilakukan dengan memasukkan 1 induk jantan dan 2 induk betina yang sudah matang gonad (siap kawin). Pilih indukan yang telah berumur 1–1,5 tahun dengan berat 180 –200 gram.
Induk nilem betina matang gonad biasanya memiliki gerakan lambat, postur tubuh gemuk, warna tubuh kelabu kekuningan, dan lubang genital berbentuk bulat telur agak melebar dan membengkak. Sedangkan induk jantan pada bagian kelaminnya mengeluarkan cairan putih jika perutnya diurut (stripping), gerakannya lincah, postur tubuh dan perut ramping, warna tubuh kehijauan dan kadang gelap, lubang urogenital agak menonjol serta sirip dada kasar dan perutnya keras.
Sebelum dipijahkan, indukan dipuasakan selama 1–2 hari untuk membersihkan kotoran dan menurunkan kandungan lemak yang menutup lubang kelamin. Selain itu, induk jantan dan betina juga dipisahkan supaya tidak terjadi pemijahan dini. Pemijahan dilakukan dalam kolam semen ukuran 2×3 meter dengan kedalaman air 50 cm. Di tengah kolam dipasang hapa (jaring) ukuran 1×1 meter. Pemijahan dlikaukan pada malam hari dan induk betina akan mengeluarkan telur sekitar 8 jam, dan antara 1-2 hari kemudian telur akan menetas menjadi larva (benih).
- Pemeliharaan
Setelah menetas, segera masukkan larva (benih) dalam kolam pembesaran. Dengan pakan berupa lumut dan plankton yang berasal dari kotoran ayam dari kandang ayam di atas kolam sehingga petani tak perlu membeli pakan pelet. Jikapun perlu bisa menambahkan 100 kg dedak selama satu bulan. Pemeliharaan dilakukan selama 2,5–3 bulan lamanya.
- Panen
Setelah ikan nilem balita berumur 3 bulan, panen siap dilakukan dengan cara mengurangi volume air dalam kolam hingga ketinggian 50 cm. Ikan nilem balita siap dipanen dengan jaring dan disortir berdasarkan ukurannya.