Tips Pemijahan Kerapu Berdasarkan Rangsangan Hormon

Sumber : pertanianku.com

Pemijahan juga bisa dilakukan melalui metode rangsangan hormon. Namun, setelah diberi hormon, induk dibiarkan memijah secara alami. Perangsangan hormon memang dibutuhkan keterampilan yang lebih karena harus dilakukan dengan benar. Ikan kerapu yang diberikan rangsangan hormon dapat memudahkan persiapan dan menentukan jadwal pemijahan.

Sistem perangsangan hormon juga dapat dilakukan bila wadahkurang memungkinkan bagi induk untuk mematangkan gonadnya secara alami. Namun, hormon tersebut bisa membuat ikan ketergantungan karena biasanya ikan tidak mau bertelur bila tidak ada hormon. Hormon buatan yang biasa digunakan untuk proses perangsangan gonad adalah hormon HCG dan Pb (puberogen). Hormon tersebut dapat diperoleh di toko obat atau kimia dengan harga cukup mahal.

Cara pemberian hormon tersebut dapat dilakukan dengan penyuntikan pada tubuh ikan di bagian otot daging (intramuscular), selaput dinding perut (intraperitonial), rongga dada (chest cavity), atau pangkal sirip (pectoral). Pada ikan kerapu, cara yang paling sering dilakukan adalah melalui pangkal sirip. Dosis hormon yang digunakan untuk setiap kg bobot induk sebanyak 1.000 IU hormon HCG dan 75 RU hormon Pb. Penyuntikan hanya dapat diberikan satu kali, yaitu pada pagi hari. Dosisnya sama antara jantan dan betina.

Sebelum disuntik, dapat dilakukan pembiusan dengan minyak cengkih atau etilen glikol monofenil eter. Setelah disuntik, 40—45 jam kemudian induk kerapu akan memijah. Pemijahan biasanya berlangsung pada malam hingga pagi hari. Telur hasil pemijahan dapat ditampung untuk ditetaskan.

Dipublikasi Pada : 26-07-2023