By: Bayu Ariawan
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap Aset SBSN baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing sebagaimana termaktub dalam Undangundang (UU) No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.
Ada 4 tujuan dan peran SBSN, yaitu; Pertama, SBSN diterbitkan dengan tujuan untuk membiayai APBN termasuk membiayai pembangunan proyek (UU 19/2008); Kedua, menyediakan instrumen investasi dan likuiditas berbasis syariah; Ketiga, mengembangkan pasar keuangan syariah; Keempat, menyediakan benchmark bagi penerbitan sukuk korporasi.
Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang Turut Hadir pada Rapat Koordinasi Penyiapan Bahan Pagu Anggaran / Trilateral Meeting II Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Proyek RAPBN TA 2025, Rabu, 12 Juni 2024 di Ruang Rapat Bhineka II dan III DJPPR Gedung Frans Seda Lantai 1, DJPPR Kementerian Keuangan. Hadir pada pertemuan tersebut Ibu Dr. Yulia Asni Kurniawati (Ka BBPP Kupang), Bayu Ariawan, S.Pd.Si (Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi), Abdul Salam, SE (Ketua Tim Kerja Rumah Tangga dan BMN), serta Wilson Edison Manafe, ST, M.Ars (Konsultan Perencana).
Tim BBPP Kupang didampingi oleh Edi Nursusanto,S.AB dari Pusat Pelatihan Pertanian dan Erwin Prasetyo,SE dari Sekretariat Badan. Rakor bertujuan untuk melihat dokumen dan kesiapan Kementerian atau Lembaga dalam melaksanakan proyek yang sudah masuk dalam pagu indikatif RAPBN 2025 beserta rencana penarikan dananya sesuai dengan ketentuan pasal 13 PMK 138 Tahun 2023.
Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dr. Ir. Siti Munifah, M.Si pada saat berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang pada hari Senin (3/6/2024) lalu menyampaikan bahwa BBPP Kupang merupakan salah satu UPT Kementerian yang diusulkan sebagai salah satu calon penerima Proyek SBSN 2025 mewakili BPPSDMP Kementerian Pertanian.
“Harus disiapkan dokumen dengan baik dan selengkap lengkapnya. Buat bangunan yang monumental yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukungnya. Bangunan yang dibangun nanti jangan sampai tidak termanfaatkan secara maksimal dikarenakan tidak disertai dan dilengkapi peralatan dan sarana prasarana yang memadai”, ujar beliau.
Balai Besar pelatihan peternakan merupakan UPT Pelatihan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yang notabene harus mempunyai sarana dan prasarana pendukung yang memadai agar dapat meningkatkan kapabilitas lembaga menjadi lebih profesional serta meningkatkan kompetensi SDM pertanian.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang akan selalu menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia dengan petani muda yang kompeten akan menjadi tulang punggungnya.
“Di dalam sektor pertanian, perlu diisi oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas,” kata Amran.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, bahwa untuk mencetak SDM Pertanian yang andal ada banyak cara, salah satunya melalui Pelatihan Pertanian.
“ Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan banyak SDM, melalui pelatihan akan terus meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusianya guna mendukung pertanian yang maju, mandiri dan modern,” ujarnya.
Tema kegiatan yang diusulkan BBPP Kupang untuk Proyek SBSN Tahun 2025 yaitu Teaching Factory (TEFA) Pengolahan Pasca Panen Peternakan dan Pengolahan Limbah. Kegiatan meliputi Pembangunan Kandang ayam broiler dilengkapi peralatan modern dan instalasi pengolahan limbahnya, pembangunan embung air, pembangunan sumur bor dan pembangunan Gedung Pemasaran
Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Dr. Ir. Yulia Asni Kurniawati mengatakan SBSN adalah berkah bagi BBPP Kupang karena dengan SBSN berdampak positif bagi pengingkatan SDM Pertanian, meningkatkan PNBP BBPP Kupang
“Singgako Mart”. “Alhamdulillah, dokumen kesiapan Proyek BBPP Kupang dinyatakan lengkap pada pertemuan tersebut, Semoga nantinya proyek tersebut dapat bermanfaat dan berdampak positif bagi pengingkatan SDM Pertanian, meningkatkan PNBP BBPP Kupang, dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani.” Ujar Yulia Asni Kurniawati.