UNSUR NUTRISI TANAMAN

By: Fitri Manihuruk

Unsur hara atau nutrisi tanaman adalah elemen-elemen kimia yang diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi fisiologis yang optimal. Unusr hara yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang terdiri atas tiga unsur, yaitu unsur hara primer, unusr hara sekunder, dan unsur hara mikro.

A. Unsur Hara Primer Unsur hara primer, atau disebut juga major nutrient, adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Unsur hara primer ini merupakan bagian penting dari pupuk yang diberikan kepada tanaman untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Pengelolaan unsur hara primer dengan tepat merupakan kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga kesehatan tanaman secara keseluruhan. Tiga unsur hara utama yang termasuk dalam kategori ini adalah nitrogen, fosfor dan kalium atau sering disingkat dengan sebutan NPK.

1. Nitrogen Nitrogen adalah unsur hara utama yang diperlukan dalam jumlah yang besar. Nitrogen berperan untuk pembentukan protein, enzim, klorofil, asam amino, dan asam nukleat. Nitrogen mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman dan kualitas hasil panen seperti warna dan tekstur daun. Kekurangan nitrogen dapat menyebabkan daun tanaman menjadi kuning (klorosis), pertumbuhan tanaman terhambat, daun sempit pendek, serta daun tua cepat menguning dan mati.

2. Fosfor Fosfor adalah unsur hara penting dalam metabolisme energi tanaman, karena berperan dalam pembentukan ATP (adenosin trifosfat) yang merupakan sumber utama energi dalam sel. Fosfor juga diperlukan untuk pembentukan DNA, RNA, dan membran sel. Fosfor juga berperan pada pembentukan akar yang sehat dan sistem perakaran yang baik. Kekurangan fosfor dapat menghambat pertumbuhan tanaman secara keseluruhan seperti pembentukan biji atau buah berkurang, pertumbuhan kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan dan kurang sehat serta mengurangi hasil panen.

3. Kalium Kalium berperan dalam aktivitas enzim dan osmoregulasi dalam tanaman. Kalium membantu dalam pembentukan bunga, buah, dan biji, serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stres lingkungan seperti kekeringan dan penyakit. Kekurangan kalium dapat menyebabkan tanaman menjadi rentan terhadap serangan penyakit dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.

Ciri tanaman yang kekurangan kalium adalah batang dan daun menjadi lemas dan mudah rebah, daun hijau menjadi gelap kebiruan dan tidak segar, serta ujung daun menguning dan kering.

B. Unsur Hara Sekunder Unsur hara sekunder, atau disebut juga elemen pengiring, adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah sedang, tetapi tetap penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang optimal. Unsur hara sekunder membantu mengatur proses fisiologis tanaman dan mempengaruhi keseimbangan nutrisi tanaman secara keseluruhan. Unsur hara sekunder ini, meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit daripada unsur hara primer, tetaplah penting untuk kesehatan dan produktivitas tanaman. Pengelolaan nutrisi tanaman yang baik harus memperhatikan keseimbangan unsur hara primer dan sekunder, serta memastikan bahwa tanaman mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal.

Tiga unsur atau elemen pengiring yang termasuk dalam kategori ini adalah kalsium, magnesium dan sulfur.

1. Kalsium Kalsium adalah komponen utama dinding sel tanaman dan berperan dalam pembentukan struktur tanaman yang kuat. Kalsium juga penting untuk perkembangan akar tanaman dan penyerapan unsur hara lainnya. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah lebih sedikit daripada nitrogen, fosfor, dan kalium, kalsium memiliki peran yang sangat penting dalam keseimbangan nutrisi tanaman. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan sistem perakaran, kerusakan pada struktur tanaman, daun muda keriput dan berubah warna, ujung tepi daun klorosis serta kuncup bunga mati.

2. Magnesium Magnesium adalah komponen klorofil, yang merupakan pigmen hijau yang penting untuk fotosintesis. Magnesium juga berperan dalam aktivitas enzim dan metabolisme karbohidrat dalam tanaman. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan klorosis pada daun, terutama pada bagian tengah daun, daun berubah kuning dengan bercak merah kecoklatan, serta daun mudah terbakar.

3. Sulfur Sulfur merupakan komponen penting dari asam amino dan protein dalam tanaman. Sulfur juga berperan dalam pembentukan klorofil dan enzim. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, sulfur membantu tanaman mengatasi kekeringan dan meningkatkan kualitas hasil panen. Kekurangan sulfur dapat menyebabkan daun menjadi kuning, pertumbuhan tanaman terhambat, gejala klorosis pada daun muda, warna hijau tanaman semakin pudar, serta warna tanaman tidak merata.

C. Unsur Hara Mikro Selain unsur hara makro, tanaman juga membutuhkan unsur hara mikro dalam jumlah kecil namun penting. Unsur hara mikro, juga dikenal sebagai mikronutrien, adalah unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dalam jumlah sangat kecil, tetapi tetap penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi fisiologis yang optimal. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, unsur hara mikro memainkan peran kunci dalam berbagai proses metabolik dalam tanaman. Unsur hara mikro termasuk besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), boron (B), molibdenum (Mo), dan klor (Cl).

1. Besi (Fe) Besi berperan dalam pembentukan klorofil dan transportasi elektron dalam rantai transpor elektron fotosintesis. Kekurangan besi dapat menyebabkan klorosis interveinal (daun menguning di antara urat daun) dan menghambat pertumbuhan tanaman.

2. Mangan (Mn) Mangan adalah kofaktor untuk beberapa enzim yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat dan pembentukan klorofil. Kekurangan mangan dapat menyebabkan klorosis, terutama pada bagian baru daun, serta mempengaruhi pembentukan akar dan kualitas hasil panen.

3. Tembaga (Cu) Tembaga berperan dalam aktivitas enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan pembentukan pigmen. Kekurangan tembaga dapat menyebabkan daun menjadi kering dan rapuh, serta mempengaruhi pertumbuhan batang dan pembungaan tanaman.

4. Seng (Zn) Seng adalah kofaktor untuk enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan pembentukan hormon tanaman. Kekurangan seng dapat menyebabkan klorosis, deformitas daun, dan pengurangan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.

5. Boron (B) Boron berperan dalam pembentukan dinding sel, transportasi karbohidrat, dan pembelahan sel. Kekurangan boron dapat menyebabkan kerusakan pada ujung tunas dan akar, serta mengganggu perkembangan biji dan buah.

6. Molibdenum (Mo) Molibdenum adalah kofaktor untuk enzim yang terlibat dalam metabolisme nitrogen. Kekurangan molibdenum dapat menyebabkan klorosis, terutama pada daun tua, serta mengganggu penggunaan nitrogen oleh tanaman.

7. Klor (Cl) Klor memiliki peran dalam fotosintesis, pembukaan stomata, dan osmoregulasi. Meskipun kekurangan klor jarang terjadi, tanaman masih membutuhkannya dalam jumlah kecil untuk pertumbuhan yang optimal.

 

Sumber: 1. Purba, T., Ningsih, H., Purwaningsih, Junaedi, A. S., Gunawan, B., Junairiah, Firgiyanto, R., & Asri. 2. Sufardi. 2019. Pengantar Nutrisi Tanaman. Banda Aceh (ID): Syiah Kuala University Press

Dipublikasi Pada : 20-03-2024