Sumber : pertanianku.com
Urban farming adalah kegiatan menanam dan menumbuhkan tanaman di area yang padat penduduk dan ditujukan untuk konsumsi pribadi ataupun dikomersilkan dalam skala kecil. Faktanya, sekitar 15 persen pasokan pangan di dunia dipasok dari kegiatan ini.
Sisi positif yang didapatkan dari kegiatan urban farming adalah bahan pangan yang didapatkan lebih sehat. Selain mendapatkan hasil pangan yang lebih sehat, kegiatan ini juga membuat para pelaku sehat pula. Sebab, mereka yang melakukan urban farming akan cenderung menyukai buah dan sayuran.
Kegiatan ini juga mengandung nilai yang ekonomis. Dengan berkebun sendiri, tentunya akan menghasilkan bahan pangan sendiri sehingga dapat mengurangi pengeluaran yang Anda alokasikan untuk membeli bahan pangan tersebut.
Tahukah Anda bahwa hasil sayuran dan buah-buahan dari urban farming memiliki kandungan gizi jauh lebih tinggi dan segar jika dibandingkan dengan produk pangan yang dapat dibeli di pasar.
Berdasarkan sebuah studi, sekitar 30—50 persen zat gizi yang terkandung pada buah dan sayur akan menghilang setelah 5—10 hari didistribusikan dari kebun hingga dihidangkan di meja. Banyak nutrisi zat gizi yang mengalami degradasi, terutama nutrisi yang dapat larut di dalam air seperti vitamin C dan Thiamin.
Meskipun produk pangan disimpan dan dijaga dengan sangat baik untuk menjaga kualitas dengan cara menyimpan di penyimpanan dingin atau dengan cara yang lainnya, tetap saja kandungan nutrisinya akan terus menurun.
Kunci keberhasilan untuk memulai kegiatan ini adalah Anda hanya harus memiliki kemauan untuk memulai dan komitmen untuk menjaga tanaman. Berikut ini beberapa konsep urban farming yang dapat Anda pilih.
Konvensional urban farming
Konsep konvensional merupakan kegiatan berkebun di pekarangan dengan menggunakan teknologi yang masih sederhana dengan menggunakan media tanah sebagai komponen utama dalam kegiatan budidaya.
Hidroponik
Konsep hidroponik merupakan kegiatan berkebun tanpa menggunakan tanah sebagai medianya dan menggantinya dengan air. Tanaman akan mendapatkan nutrisi dari aliran air yang digunakan. Untuk menjaga keseimbangan tanaman, dibutuhkan media tambahan seperti rockwoll dan heydite.
Akuaponik
Teknik akuaponik merupakan teknik yang baru berkembang dan sedang populer di kalangan urban farming karena akuaponik merupakan konsep berkebun yang bersinergi dengan konsep budidaya ikan. Air limbah ikan akan diolah dan difiltrasi agar menghasilkan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman.