Sumber : pertanianku.com
Varietas Inpari?dilepas pada 2008 sebagai alternatif varietas padi unggul yang dapat digunakan oleh petani. Kala itu petani lebih sering menggunakan varietas Ciherang yang dilepas pada era 2000-an dan varietas Mekongga yang dilepas pada 2004.
Pelepasan varietas Inpari merupakan upaya dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mendukung komitmen Kementerian Pertanian untuk meningkatkan tingkat produktivitas padi nasional. Balitbangtan senantiasa melahirkan inovasi teknologi unggulan seperti penyediaan benih sumber varietas unggul pada potensi hasil tinggi rekomendasi teknologi budidaya produktivitas tinggi.
Varietas Ciherang pernah mendominasi pertanaman padi di Indonesia. Melansir dari litbang.pertanian.go.id. varietas Ciherang berhasil menggeser dominasi IR64 sekitar 2007. Puncaknya terjadi pada 2011. kala itu luas areal tanamnya mencapai 40 persen dari seluruh pertanaman padi di dalam negeri.
Sayangnya. ketahanan Ciherang terhadap beberapa jenis hama dan penyakit mulai melemah seiring dengan adanya perubahan lingkungan. Oleh karena itu. hadir varietas Mekongga dan Inpari yang dirakit untuk menggantikan Chierang.
Saat ini sudah ada beberapa varietas Inpari yang ditanam oleh petani. seperti Inpari 30. Inpari 32. Inpari 33. dan Inpari 42. Berdasarkan data terakhir pada 2020. luas tanam varietas Ciherang sudah berkurang menjadi 29 persen. Sementara itu. varietas Inpari 32 yang dilepas pada 2013 masuk tiga besar varietas yang paling luas ditanam setelah Ciherang dan Mekongga.
Pada 2020 diketahui luas tanam Inpari 32 mencapai 800 ribu hektare atau sekitar 8 persen dari total areal padi nasional.
Menurut analisis yang dilakukan oleh tim peneliti Balitbangtan terhadap manfaat penanaman empat varietas unggul Inpari. dalam lima tahun terakhir keempat varietas Inpari tersebut berhasil menunjukkan adanya tambahan keuntungan rata-rata sebesar 1.9 tirilun per tahun. Keempat varietas tersebut adalah Inpari 30. Inpari 32. Inpari 33. dan Inpari 42.
Apabila diakumulasikan tambahan manfaat yang diperoleh dari penanaman varietas-varietas tersebut sejak 2014 hingga sekarang. manfaatnya bisa mencapai sekitar Rp10.5 triliun. Nilai manfaat tersebut diharapkan dapat lebih besar karena perkembangan luas tanam varietas baru terus bertambah dan menggantikan varietas-varietas lama.