Sumber: Pos Kupang.com
Sosok Yohanes Lalang. pria asal Lembata ini bagi kebanyakan orang belum mengenalinya secara paripurna. Namun dilingkungan Balai Besar Penyuluh Peternakan (BBPP) Kupang. Politani Undana Kupang dan beberapa SMKN di NTT.
Yohanes merupakan sosok petani mandiri yang kreatif. Bermodalkan semangat pantang menyerah dan mau memajukan pertanian di daerah Kabupaten Kupang.
Dirinya bersama istri membuka lahan seluas 37 are mengembangkan usaha pertanian dengan menanam aneka jenis tanaman seperti mangga. jeruk nipis. jeruk purut. kendodong mini. kacang panjang. tomat. ?lombok. pepaya. kelor dan tanaman untuk apotik hidup.
Yohanes Lalang yang ditemui POS KUPANG.COM di lahan olahannya di Desa Mata Air. Kecamatan Kupang Tengah. Rabu (16/1/2019) menceritrakan bagaimana obsesinya sejak permulaan berusaha di bidang pertanian tahun 2006 hingga diakui sebagai Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) dibawa dampingan BBPP Kupang.
Yohanes mengatakan kalau langkah yang dilakukannya ini memang tidak lazim buat kebanyakan orang.
Pasalnya. bergulat dengan tanah yang kotor dan harus membersihkan rumput ilalang tentu dibutuhkan kerja keras. penuh ketabahan dan kesabaran.
Berbekalkan pengalaman di kampung halamannya di Kedang yang sudah biasa berkebun. dirinya berani mengambil sikap menjadi petani kreatif.
Dirinya mengawali dengan membuat pembibitan mangga di rumahnya kemudian selangkah demi selangkah membuat pembibitan tanaman holtikultura lain seperti jeruk nipis. jeruk purut. kendondong mini. tomat. lombok. pepaya. sereh merah. bawang merah. melon dan beragam jenis tanaman apotik hidup.
"Saya sangat enjoy mengembangkan tanaman holtikultura secara mandiri. Kuncinya ada pada kemauan dan pantang menyerah. Berkat kerja keras selama ini maka tahun 2013 saya dipercayakan BBPP Kupang menjadi ketua P4S." ujar Yohanes yang pernah mengenyam pendidikan di Seminari Hokeng tahun 1981 ini.
Menurut mantan siswa SMA Sapientia Kupang tahun 1986 ini. seiring dengan perjalanan waktu.dirinya bersama istri tercinta. Bibiana Boleng mengembangkan usaha pada lahan tanah yang dibeli dari warga setempat seluas 37 are.
Alhasil kini lahan yang ada ditanami aneka tanaman dan menjadi tempat pembelajaran para pihak baik non aparatur maupun aparatur negara.
Dia menyebut para aparatur yang dibawa BBPP Kupang selalu menghantar ke lokasi usaha yang dikembangkan ini termasuk para siswa SMK seperti SMKN Kobalima dari Malaka dan SMKN Waibakul Sumba Tengah.
Bahkan dirinya selalu diundang ke berbagai daerah memberikan testimoni soal usaha yang dikembangkan ini.
"Walau belum banyak yang mengenal usaha yang saya kembangkan tapi ini sebagai panggilan jiwa untuk mengembangkan potensi lokal. Potensi kita banyak cuma kemauan saja yang belum ada untuk mau berusaha.
Orientasi kebanyakan orang mau kerja di kantor dan tidak mau bekerja kotor. padahal usaha pertanian justru memberikan nilai ekonomi yang luar biasa." kata pria kelahiran 17 Agustus 1963 ini. (*)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Yohanes Lalang ! Petani Mandiri yang Kreatif. https://kupang.tribunnews.com/2019/01/16/yohanes-lalang-petani-mandiri-yang-kreatif